Showing posts with label travel around the world. Show all posts
Showing posts with label travel around the world. Show all posts

Tuesday, May 16, 2023

Yang hijau di Kebun Raya Bogor

Untuk warga Jabodetabek khususnya warga Bogor, sepertinya tempat healing yang satu ini sudah sangat dikenal. Bagaimana tidak, tempatnya ada tepat ditengah-tengah kota dengan akses angkutan umum yang cukup mudah. Dengan deretan pohon-pohon hijau dan juga lapangan rumput yang luas, tentu saja hal ini memanjakan mata ditengah keseharian kita yang memandang hutan beton. 

lapangan luasss

Kebun Raya Bogor mempunyai luas sebesar 87 hektar dengan keliling luar hampir mencapai 4 km kalau kata paksuami yang suka jogging, dengan beberapa area atau kebun tematis di dalamnya. Beberapa area yang menjadi ikon adalah lapangan yang berada di bawah Raasaa (restoran di dalam Kebun Raya), Bunga Rafflesia Arnoldi (sayangnya kita ga kesana kemarin karena anak-anak sudah terlalu lelah), herborium, taman meksiko, taman air, kolam teratai, dan lain sebagainya. 

taman teratai

taman meksiko, penuh kaktus besar-besar

salah satu lapangan rumput lagi dekat kolam,
anak-anak senang bermain gelembung sabun disini

Karena area Kebun Raya yang luas dan kami tidak punya persiapan (baca: membawa sepeda untuk anak-anak), akhirnya kami memutuskan untuk menyewa sepeda listrik. Sepeda listrik bisa untuk 2 orang berbonceng, dan karena banyak peminatnya, akhirnya hanya kebagian 1 sepeda. Yang satu sepeda menyewa sepeda mountain bike biasa. Ada juga penyewaan mobil golf. Tempat penyewaannya ada beberapa tempat dan biasanya berada di dekat gerbang. Karena kita perlu meninggalkan ktp maka pengembalian sepeda yang dipinjam juga harus ditempat asal penyewaannya. Menyewa sepeda listrik menurut kami sangat berguna karena kami (yang bepergian dengan anak-anak kecil) bisa menjelajahi banyak tempat di dalam Kebun Raya tanpa rengekan bocah minta gendong, hehe..

pricelist penyewaan sepeda per jam

sepeda listrik yang kami sewa

Untuk masuk ke kebun Raya bisa melewati beberapa gerbang, dengan harga sekitar 26.500 (kata website, maaf aku lupa harga tiketnya kemarin hehe). Karena sewaktu kita berkunjung bertepatan dengan hari libur nasional, sehingga tempat parkir di dalamnya penuh dan hanya bisa parkir di dalam jika kita membeli Voucher makan di raasaa (jadi harga tiket parkir 150ribu untuk biaya parkir dan voucher makan 100ribu). Kurang tahu apakah kalau hari-hari biasa atau weekend biasa akan berlaku ketentuan seperti itu juga atau tidak. Saran: lebih baik untuk mencari parkir di luar seperti di dekat kantor pos, atau parkir di tempat parkir mall botani square dan jalan kaki sedikit menuju pintu 3 atau 1. Karena harganya lumayan sekali untuk parkir di dalam dengan seharga itu. Kalau ada yang punya saran dimana parkirnya atau punya pengalaman parkir lain, share di komentar ya :)

Di dalam Kebun Raya ada mushalla dan juga toilet yang cukup bersih. Ada juga beberapa spot kios yang menjual aneka mainan dan juga jajanan. Waktu itu, ada banyak tenda bazaar makanan, tapi tidak tahu apakah tenda bazar itu permanen atau khusus sabtu minggu atau khusus sewaktu libur lebaran kemarin saja. Tapi,banyak juga yang membawa bekal piknik dari rumah. Sepertinya seru sekali melakukan piknik dibawah bayangan daun-daun di bawah pohon, namun karena (lagi-lagi) kurang persiapan dari rumah, jadi kami tidak membawa makanan apa-apa #timjajan ๐Ÿ˜Untuk restoran raasaa sendiri, aku merasa harga disana cukup pricey, tapi karena sudah terlanjur punya voucher jadi kita tetap kesana.. untuk minuman sekitar 30-50ribu belum pajak, untuk harga makanannya lebih dari itu hehe. Kalau mau sekalian kuliner, saranku untuk coba kuliner Bogor yang ada di kawasan suryakencana. Soto sulungnya enak, bakso beningnya juga enak, bir pletok dingin segar, rata-rata semua terlihat enak hehehe

Tips lagi: jangan lupa bawa tripod ya! Banyak spot foto kece disini dan bahkan memang Kebun Raya Bogor cukup populer untuk melakukan pemotretan mulai dari prewed hingga foto angkatan sekolah.

Seru sekali bermain sekaligus berolahraga pagi di Kebun Raya Bogor. Kapan-kapan mau main kesana lagi ah sekalian bawa makanan dan perlengkapan piknik ๐Ÿ’š










Friday, May 5, 2023

Kereta Gantung dan Keong Emas di TMII

Sewaktu long weekend setelah Idul Fitri kemarin, rasanya sayang kalau hanya di rumah saja. Mumpung Bapak libur, jadi bisa jalan-jalan yang agak jauh sedikit dari rumah. Maklum, aku orang yang tipenya magerrr banget kalau harus nyupir jauh apalagi macet-macetan, hehe. 

Pilhan untuk jalan-jalan hari itu jatuh ke TMII. Awal rencananya sih, ingin mengajak anak-anak ke museum IPTEK yang berada di dalam kawasan Taman Mini. Seingatku dulu ketika berkunjung kesana sewaktu sekolah, museum itu sangat menyenangkan dengan banyak percobaan atau eksperimen yang bisa kita mainkan. Aku ingin mengajak anak-anakku untuk merasakan kegembiraan yang sama dalam bereksperimen di dalam museum. Dan lagi, tiket untuk masuk museum IPTEK di websitenya tergolong murah, hanya Rp 27.500 per orang. 

Kami berangkat agak siang dengan tujuan makan siang dulu di sekitar kawasan TMII, tepatnya di Green Terrace. Letaknya masih di luar TMII ya, jadi jangan masuk dulu ke jalan utama gerbang Taman mini. Baru setelah melewati jalan utama masuk Taman Mini, ada kawasan Green Terrace yang banyak pilihan resto makanannya. Kalau di dalam kawasan Taman mini itu sendiri memang banyak juga restoran, biasanya CFC ataupun kedai-kedai. Alasan lain kenapa memilih berangkat rada siang adalah karena belakangan ini Jakarta panasssss sekali dan baru mendung sekitar jam 1 siang, jadi lebih sedikit bearable panasnya hehe

Untuk masuk ke dalam kawasan TMII sendiri dikenakan biaya Rp. 25.000 per orang, dan untuk parkir mobil Rp 25.000 juga. Tiketnya bisa dibeli dulu lewat online (ada linknya di ig tmii) maupun dibeli di gerbangnya langsung seperti kami kemarin. Cashless ya, bisa menggunakan Qris ataupun jenis pembayaran lainnya. Parkir mobilnya hanya bisa ditempatkan di area depan sekitar Tugu Pancasila. Ada juga gedung parkir di area bekas Snowbay Waterpark. 

Benar saja perkiraan kami, ketika kami sampai di TMII langitnya sudah lumayan berkurang panasnya dan sedikit mendung. Karena kami parkir di dekat stasiun Kereta Gantung, kami memutuskan untuk mencoba naik kereta gantung dahulu. Fun fact: kereta gantung ini sudah beroperasi dari tahun 1975 loh! Stasiun kereta gantung ini ada 4 yang terbagi menjadi 2 lintasan yang tidak terhubung, yaitu di sebelah kanan dan kiri Danau Miniatur Indonesia. Masing-masing lintasan mempunyai 2 stasiun, di kawasan depan dan kawasan belakang. Kita bisa menaikinya dari stasiun mana saja. Harga tiketnya sebesar Rp 50.000 per orang di loket stasiun untuk 1 rute bolak balik (naik dan turun di stasiun yang sama).



Perlu diingat, operasional dari kereta gantung ini sangat dipengaruhi oleh cuaca, jadi kalau tiba-tiba turun hujan atau angin kencang, penumpang tidak boleh naik dulu ke dalam kereta gantungnya. Seperti kemarin sewaktu kami mengantri, perubahan cuacanya mendadak sekali dari yang awalnya masih terang menjadi hujan deras dan angin kencang yang tiba-tiba disertai petir-petir. Dalam hatiku, untuung saja kita masih antri dan belum naik kereta gantung, parno sekali sepertinya kalau ada di dalam kereta saat hujan sederas itu ๐Ÿ˜†Jika sudah terlanjur beli tiket dan tidak mau menunggu hujan, jangan khawatir, kita bisa mengembalikan tiket tersebut tanpa biaya di loket. Kami menunggu hujan sekitar 15 menit dan Alhamdulillah hujan sudah berhenti hanya tersisa rintik kecil saja. And lucky us, karena banyak yang refund tiket jadinya antriannya hanya tinggal beberapa orang di depan kami. 

Anak-anak tentu saja senang walaupun awalnya deg-degan sewaktu menaiki kereta gantung ini. Total naik wahana ini hanya sekitar 15 menit.  Aku rekomendasikan untuk mengajak anak-anak kalian untuk naik wahana ini walaupun agak pricey, tapi siapa tau bisa jadi core memory yang menyenangkan. ๐Ÿ’™

Setelah naik kereta gantung, kita mencari tempat untuk naik Angkutan keliling untuk pergi ke museum Iptek. Karena lokasi dari museum Iptek yang agak masuk ke dalam dan tentunya lumayan untuk anak-anak berjalan kaki sejauh itu apalagi lumayan banget untuk ortunya kalau harus gendong anak sejauh itu,  maka mau tidak mau kita harus naik Angling. Sebetulnya sudah aware dengan banyaknya komplain mengenai angling ini, ditambah ini sedang musim libur lebaran, tapiii setelah melihat kenyataannya ya rasanya kaget juga melihat antrian naik Angling yang sangat panjang ๐Ÿ˜ Akhirnya kami mundur teratur dan memutuskan untuk tidak jadi ke museum Iptek hari itu. 

Hari masih sore sekitar jam 3 dan tidak mau rugi dong yaa sudah bayar masuk TMII tapi masa hanya naik kereta gantung aja?? Akhirnya kita putuskan untuk mencoba melihat jadwal film di Keong Emas. Kebetulan paksu belum pernah masuk keong emas dan akupun hanya sekali, yang kuingat adalah layarnya besaaaaaar sekali. Aku jadi bersemangat ini mengajak si Kakak yang lagi senang-senangnya menonton bioskop untuk mencoba menonton di teater Imax ini. Lucunyaa.. paksu mencari jadwal pemutaran film ini di website dan aplikasi XXI, hahaha ga akan ketemu atuuuuh ๐Ÿ˜‚ 

Teater Keong Emas

Area lobby 

Layar di dalam teaternya. Superrr besar!

Pemutaran film dilakukan tiap jam dan untuk pembelian tiketnya loket dibuka setengah jam sebelumnya. Untuk tiketnya ini juga tidak ada nomer kursinya, jadi bangkunya acak dan tempatnya siapa cepat dia dapat tempat enak (ditengah-tengah). Tapi jangan khawatir juga karena tentunya tiket yang dijual tidak akan melebihi kapasitas, malah sayangnya cenderung sepi penontonnya. Untuk harga tiketnya sendiri sebesar Rp 50.000 per orang, bisa tunai maupun cashless. 

Struk tiket. Nanti akan di scan 4x (aku beli untuk 4 orang) sewaktu mau masuk teater.

Jadwal pemutaran film di Teater Keong Emas

Ketika kami datang, ternyata hanya tinggal 1x pemutaran yaitu film yang berjudul Forces of Nature. Oiya, film-film yang ada diputar di Teater Keong Emas itu sendiri memang tujuannya untuk edukasi ya, jadi bukan seperti film bioskop pada umumnya. Film yang kami tonton berkisah tentang gejala-gejala alam seperti gunung berapi, gempa, tornado dengan format seperti film dokumenter khas NatGeo. Kalau aku sih, suka dengan film sejenis itu. Namun untuk anak-anak kecil, mungkin ada yang tertarik namun ada juga yang masih takut karena suara yang keras, ruangan yang gelap dan layar atau gambar yang super besar. Materi filmnya juga mungkin agak berat untuk anak TK atau SD awal, tapi yang jelas sarat dengan ilmu dan informasi dan juga visual yang berbeda dari menonton lewat layar tv di rumah. 

Kami senang sekali dengan kunjungan kami ke TMII kemarin. Walaupun singkat dan ternyata kalau dihitung-hitungnya habisnya lumayan banyak yaaah tapi Alhamdulillah kami puas. Dan jadi kepikiran untuk lebih prepare kalau ke Taman Mini, bawa sepeda anak-anak contohnya untuk keliling-keliling di dalam Taman Mini nya, Insya Allah.  ๐Ÿ’š

Tuesday, February 8, 2022

A Journey to Tanjung Bira

Kalau ditanya pengalaman travelling apa yang paling kuingat untuk kami saat ini.. 

Hmm.. Akan kujawab perjalanan kami yang terakhir ke Tanjung Bira. 

Pantai Tanjung Bira


Kenapa? 

Karena itulah perjalanan terakhir sesaat sebelum pandemi C19 ini masuk ke Indonesia.. Tepatnya pada Maret 2020. Saat masih bisa travelling tanpa worry, tanpa masker, tanpa perlu antigen atau PCR untuk naik pesawat. Kapan lagi ya kita bisa travelling dengan bebas kayak gitu lagi? Mudah-mudahan segera ya Aamiin ya Rabb :')

Tema Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog kali ini adalah tentang pengalaman travelling yang berkesan. Siapa tau nanti kalau pandemi sudah usai, pengalaman kami menjelajahi Tanjung Bira dapat jadi referensi buat berlibur, hehe :)

Jadii, dimana sih Tanjung Bira itu?

Tanjung Bira terletak di Sulawesi Selatan. Jauh yah, kalau dari Jakarta atau Bandung. Tapi buat kami yang waktu itu sedang tinggal di Balikpapan, Kalimantan Timur, perjalanan untuk liburan ke Sulsel jauh lebih murah daripada untuk liburan atau mudik ke pulau Jawa. Harga pesawat ke Makassar hanya kira-kira 1/2nya lah dari harga pesawat ke Jkt, dan juga perjalanannya cepat, cuma 45 menitan. 
Nah, dari Makassar ke Tanjung Bira itu hanya bisa dilalui jalan darat atau pakai mobil. Perjalanannya sekitar 5-6 jam perjalanan. Jauh ya? Iya.. banget. Apalagi kalau bawa bocil dan nak bayi.. Hahaha.. Mayan banget deh >.<

gmaps from Makassar (point di kiri) dan Tanjung Bira (point di kanan)

On the way to Bira

Waktu itu kita sewa mobil yang lepas kunci dari Makassar untuk ke Bira. Selain karena lebih private dan nyaman daripada naik travel, di Bira pun ga ada kendaraan umum jadi memang akan lebih convenient kalau punya kendaraan. Dan waktu itu kita sekalian sewa carseat untuk nakbayi di mobil. 

Pas sebelum berangkat mikirnya, ya ampun ngapain aja nih 5 jam di jalan.. Bosen banget pasti.. Eehh tapi ternyata, Masya Allah pemandangannya superrrr sekali bagus banget!! Kombinasi gunung, sawah, hutan, pantai dan laut, bener-bener manjain mata banget.. Di beberapa titik kita ada di atas bukit atau gunung dengan pemandangan sawah dan laut di kejauhan.. di beberapa titik lainnya kita menyusuri garis pantai yang air lautnya hanya beberapa meter dari jalan raya.. Kami juga sempet berhenti sejenak di pinggir jalan raya buat main ke sawah yang luasss.. Kapan lagi ya kan ajak anak2 main di sawah, hehe

sawaaaaaah di pinggir jalan

Surprisenya lagi, sepanjang perjalanan itu jalannya muluuuus banget, even ke jalanan di tengah antah berantah yang kanan kiri nya sawah atau lapangan.. dan guess what, kita ngeliat ada kincir angin raksasa alias PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu).. ya ampun gatau kenapa aku ngerasa bangga banget di Indonesia udah punya kincir angin itu.. (lebay bgt ya? tp beneran xD) Terakhir lihat kincir kayak gitu di Jepang.. mudah-mudahan bakal ada semakin banyak ya PLTB supaya bisa ngurangin penggunaan batubara, hehe

kincir angin 

Sampaiiii di Bira!

Di kawasan Tanjung Bira sendiri itu terbagi jadi dua pantai utama, yaitu Bira dan Bara. Kalau di Pantai Bira itu pasirnya lebih luas, tapi lebih ramai karena pantai umum.. Kalau di Pantai Bara, tempatnya lebih sepi karena banyak pantai yang langsung nyambung ke hotel/cottage gitu. Sama-sama Bagussss dan airnya sama-sama jernih! Bener-bener yang jernih warna turqoise gitu Masya Allah.. Dari pantai Bira ke Bara mesti pakai mobil/motor sekitar 10-15 menitan. 

main air di Pantai Bara

Pantai Bira, sepiii krn pas weekday


Cottage yang waktu itu kami inapkan letaknya di Pantai Bara. FYI, menurutku harga hotel di Tanjung Bira lumayan agak pricey ya, kl dibandingkan dengan hotel di Makassar.

Kalau ke Tanjung Bira, jangan lewatkan kesempatan untuk snorkeling di laut yang jernihh.. kita kemarin sewa perahu 300ribu, bisa muat sampai 8 orang, plus sewa alat snorkelingnya 50 ribu per set. Terumbu karangnya baguuus, airnya lumayan tenang, bahkan bocah 4 tahun bisa ikutan nyemplung di tengah laut hihi.. Perjalanan naik speedboatnya cuma sekitar 10 menitan sampai ke spot snorkeling. Nah biasanya sih orang-orang juga mampir ke Pulau Liukang (10 menitan naik speedboat) untuk ke penangkaran penyu, tapi karena kemarin kita bawa anak 4th dan bayi, jadi cuma snorkeling 1jam an aja trus balik ke pantai.. Tapi bener-bener worth it banget dan jadi pengalaman berharga untuk kami saat itu <3

Nak lanang lagi brenang di laut

Tujuan selanjutnya itu ke KM 0, yaitu titik paling ujung di Sulawesi Selatan. Pas waktu kita kesana tahun 2020 itu sih, tempatnya masih dalam pengembangan untuk fasilitas kayak toilet, toko-toko dll.. cuma untuk tangga ke lautnya sendiri udah jadi, dan ya Allah pemandangannya luar biasa...
Dari atas tebing itu memang agak tinggi untuk sampai ke jembatan yang paling bawahnya, tapi don't worry kalau misal ga sanggup untuk ke bawah kayak aku dulu, capek banget sambil gendong bayi, cuma di atas tebingnya jg gapapaa.. tetap bisa mengagumi indahnya KM 0 dari atas. KM 0 ini letaknya masih di dalam kawasan Tanjung Bira, jadi make sure jangan lewatkan spot ini ya kalau ke Tanjung Bira!

 

superb view

Sekitar Tanjung Bira

Di dekat pantai Tanjung Bira itu ada Pantai yang bernama Pantai Phinisi. Sesuai namanya, Pantai Phinisi ini adalah pantai yang menjadi workshop untuk pembuatan perahu Phinisi yang termahsyur itu.. Sebetulnya pantai ini bukan pantai wisata sih, tapi keren aja pas kesana kita ngeliat perahu Phinisi dari dekat.. Si kakak (dan Bapaknya) juga seneng ngeliatin perahu-perahu.. kalau Ibun? cuma liat bentar aja trus masuk mobil lagi karena debu, hihihi.. Kesian anak bayi kepanasan dan kedebuan (alesan emang :p)

the great Phinisi Ship

Ada satu spot lagi di dekat Tanjung Bira yang keindahannya masih terekam di kepala sampai sekarang.. Namanya Tebing Appalarang. Letaknya sebelum Tanjung Bira dan lumayan masuk ke hutan, tapi jalannya jalan beton kok, jadi aman aja buat mobil. Viewnya itu looh.. Masya Allah lagi-lagi membuat terkesima.. Paduan dari tebing, air yang berwarna biru kehijauan, dan lautan yang luas, bener-bener deh.. Luar Biasa. 

Magical View. Masya Allah. 


Kayaknya sepanjang perjalanan ini aku dan suami ga ada henti-hentinya memuji keindahan dari sang Pencipta.. 

our last sunset in Tanjung Bira

Satu blogpost ini memang ga akan bisa menceritakan keseluruhan pemandangan yang kami lihat selama perjalanan kami.. Tapi semoga bisa memotivasi yang baca blog ini untuk bepergian dan menjelajahi berbagai keindahan yang ditawarkan berbagai tempat di Nusantara, ketika pandemi sudah usai. Beneran deh, wisata di Indonesia itu ga kalah dengan wisata ke luar negeri. 

Terima kasih ya, Mamah Gajah Ngeblog, karena tema tantangan kali ini jadi membuatku bernostalgia perjalanan kami. Selama nulis ini, excitement akan perjalanan yang kami rasakan dulu muncul kembali dan membuat aku tersenyum-senyum selama mengetik, hehe :) 



 


Tuesday, January 11, 2022

Review Taman Wisata Bougenville (Part 2)

Meneruskan post review part 1 yang sebelumnya..

Jadi di Taman Wisata Bougenville ini ada beberapa fasilitas yang bisa kita explore.. Ada beberapa yang perlu biaya tambahan dan hanya tersedia/dibuka saat weekend, yaitu Flying Fox dan Playground.. Luckily, waktu kemarin kita menginap itu kan bukan weekend, tapi kita bisa minta bukakan playground ke petugasnya (tetap bayar tentunya). 

1. Kolam berenang

Ada 2 buah kolam yang letaknya di dekat pintu masuk. Airnya dingiiiiiiinn bgt! Tapi ya seru-seru aja sih buat main.. ini foto kolam yang satu (letaknya lebih bawah), yang satu lagi letaknya di dekat cafe/resto, ada perosotan jga sih tapi ga setingggi ini, dengan air yang sama dinginnya. Untuk kolamnya sendiri mungkin lantainya agak kotor ya at some parts of pool, but that's still okay. Di sisi kanan foto yang dinding batu itu, itu bisa nyala jadi air mancur gitu dan kita bisa main2 disitu juga. 



2. Main di sungai

Kalau ga mau main di kolam tapi tetep main air, bisa banget! Orang-orang (apalagi orang-orang kota yang jarang banget main di air kyk kamiii) kuyakin bakal tergiur buat main di sungai itu. Airnya jernihhhh banget, mungkin lebih jernih dari air kolam haha.. arusnya ga terlalu deras, gak dalem, banyak batu2 besar kalau mau duduk-duduk sambil nyemplungin kaki doang, atau kalau mau sekalian berendem juga bisaaaa. Bisa jadi sarana buat ngenalin alam ke anak-anak juga, biar mereka punya pengalaman untuk main di kali.. kapan lagi ya kaan? ๐Ÿ˜




3. Skywalk

Kalau disana namanya Taman Langit kalau ga salah. Semacam jembatan gitu buat jalan kaki. Sebenernya ga terlalu besar/panjang tapi cantik jembatannya dan juga viewnya bagus, menghadap ke Mooi Lake House. Di sisi kanan-kiri railing jembatannya ditanami pohon bunga (gatau namanya apa) jadi bagus gitu deh, hehe.. 



4. Playground

Playground outdoor ini luas, dengan beragam permainan: track sepeda, trampoline, ada semacam track permainan ketangkasan juga (duh apa ya namanya ini, liat di foto aja ya untuk lebih kebayangnya, hehehe), panjat tebing mini, perosotan/ayunan, permainan balok keseimbangan, dll hehe..

Anak-anak mah jangan ditanya, doyan banget disini ga mau kelar-kelar mainnya.. hahaha.. Oiya ini berbayar ya 25rb per anak per jam nya.. 




5. Flying Fox 

Flying Fox ini berbayar juga kalau ga salah 25rb juga. Lintasannya panjang yah gaes ngelewatin danau gitu hehe.. Bagus sebenernya tapi sayangnya ga kefoto. Kemarin beberapa saudaraku ada yang sempet main flying fox ini, tapi pas aku mau naik, petugasnya keburu pergi istirahat makan siang >.< 

6. Water lily pond (Taman teratai), Secret Island and Explore more..

Kita bisa mengeksplorasi kawasan ini lebih jauh sampai ke bagian belakangnya. Ada banyak yang bisa kita temukan disini: 

-Taman teratai, ada 2 ya, di sisi yang berbeda. Yang di deket secret island menurutku kurang terawat, walaupun lebih besar, 

-Secret Island, bener2 secret ni kayaknya, suamik, kaka ipar dan mertua pas jalan masing2 ga nemu dan sempet nyasar, wkwk. Disananya sendiri sebenernya ga ada apa2, ada banyak pohon bunga tapi ya lagi-lagi sepertinya akan lebih bagus lagi kalau lebih dirawat (atau konsepnya memang gitu? haha)

-di bagian paling belakang juga ada sawah-sawah.. Bisa banget bawa anak2 main di sawah hehe.. 

Note: Pakai sepatu yang nyaman sangat disarankan ya, areanya turun naik dengan jalanan berbatu dan tanah/rumput. 





Overall rate: Ok banget buat jadi tempat weekend escape! Aku saranin sih nginap semalam, bawa makanan buat makan malem, atau bisa juga pesen di cafe (maksimal pesen nya jam 4, tp bisa buat malem), kalau sarapan dikasih dari tempat villanya. Hehe. Enjoy Puntang!

Monday, January 10, 2022

Review Taman Wisata Bougenville (part 1)

Awal januari lalu kami sekeluarga berkesempatan untuk liburan bareng. Setelah lebih dari 2 tahun ga ngumpul bareng yang satu keluarga full, Alhamdulillah kemarin itu semuanya bisa (dibisa-bisa-in, lebih tepatnya, hahaha) (WFH lyfe, jadi selama 2 hari kmrn masing-masing kayaknya pada bawa laptop dan masih pada meeting ๐Ÿ˜)

Liburan selama pandemi ini tentuuu aja banyak pertimbangannya. Kita prefer yang outdoor, private, dan nuansa alam. Biar ngerasa lebih secure aja, gitu. Dan bisa dijangkau oleh mobil ya dari Jkt dan Bdg. Akhirnya kemarin kita menginap di Taman Wisata Bougenville. Tempatnya di Soreang/Banjaran, tepatnya di kaki Gunung Puntang. Bisa cek Google maps ya untuk lokasi lebih akuratnya. Perjalanan dari Jkt/Bdg relatif gampang, karena sudah ada jalan tol yang keluar Soreang. Dari pintu tol soreang itu, kira-kira memakan waktu 45 menitan-1 jam an (kalau ga macet). Fyi jangan kaget kalau dari jalan raya itu trus naik ke atasnya (ke arah kaki gunung puntang) agak jauh, hehe.



Taman Wisata Bougenville konsepnya seperti menyatukan alam dengan buatan gitu. Jadi disana ada kita bisa bermain di kolam ernang (ada 2 kolam dengan perosotan), ada sungai kecil yang pinggirnya memang didesain supaya kita bisa main air dan duduk-duduk disana, ada playground outdoor juga (bagus banget playgroundnya), ada skywalk, flying fox, atau kita juga bisa menjelajah alam di sekitar kawasan wisata bougenville yang luas banget. We'll talk about these details in the later post :) 

Di Taman Wisata Bougenville ini kami menyewa villa untuk sekeluarga besar. Ada beberapa tipe villa disini, yang ukuran big family, trus yang villa kayak kamar2 gitu, sama yang terdebest sih Mooi Lake house. Kebetulan kami nginep 2 malam, dan pindah villa, krn villa yg kita pengen itu sdh disewa orang pas hari pertama. 



Villa Puspa


-Villa pertama, Rasamala, tempatnya di depan (pas pintu masuk). Villa nya 3 kamar, 2 km, dapur.  kamar pertama dibawah isi 2 kasur, kamar kedua dibawah isi 3 + 1 kasur, kamar ketiga diatas isi 9 kasur, tipenya kayak kamar2 di bungalow2. Plusnya: ada tempat ngumpul (indoor) yg besar di lantai 2. Minusnya: krn letaknya di depan, jadi rada jauh kalau ke sungai/playground.  

-Villa Kedua, Puspa, tempatnya di tengah-tengah gitu, dekat sungai. ada satu rumah utama, satu paviliun, dan ruangan dapur terpisah. Di Rumah utama, lantai satu sekitar 5 bed, di atas bisa sekitar 5 bed jg, dengan 1 km. di paviliun, bisa 4 bed, dan 1 km. di dapur ada kamar mandi juga. Plusnya: lebih deket kemana-mana, minusnya: tempatnya kurang private karena jadi jalur umum yang dilewati orang-orang juga. Untuk harga, bisa cek di online ya karena harga pas lowseason dan highseason kemaren berbeda, hehe. 

Kalaupun ga nginap, bisa juga kok untuk datang kesini. Pas kita datang itu kan hari Minggu, jadi cukup banyak orang (karena lagi musim liburan sekolah juga kali ya). Ada banyak saung-saungan yang tersebar di kawasan ini. Kalau ga salah, masuknya sekitar 30-35rb gitu. Bisa banget bawa botram makanan, kemarin juga kulihat gitu, ada yang datang pagi-pagi trus literally bawa baskom makanan haha.. seru juga sih kayaknya. Ohiya pilihan makanannya memang terbatas ya, ga banyak jajanan kalau di dalamnya, tp ada cafe/restonya, harganya masih reasonable sih. Kalau di luarnya banyak warung2 gitu. hehe. 

Please note kalau di kawasan ini sama sekali ngga stroller atau wheelchair friendly. Jalan setapaknya dari batu-batu gitu ga rata, dan medannya naik-turun gitu. Kalaupun nginap, aku saran mending bawa tasnya yang kecil2 (kayak koper cabin size gitu) krn kmrn aku kebiasaan cuma bawa 1 koper medium kan biar ringkes, ya ampun lumayan juga bawa dari Villa Puspa sampai ke parkiran. Pakai sepatu atau sendalnya juga yang enak ya, flat shoes or sandals are not recommended apalagi kalau mau ngejelajah kawasannya.  

Bersambung ke blogpost selanjutnya yaa ๐Ÿ˜‰


Morning view




Wednesday, April 19, 2017

Korean cosmetics: Trick to buy!

Okee.. jadi yang terpikir waktu mau ke korea adalaah gw pengen beli kosmetik korea yang banyak!
The problem is.. gw ga tau menau apa aja yang mesti dibeli, brand apa aja yang bagus, dan juga jenis skincare atau kosmetik apa yang mesti dibeli. Apalagi dengan adanya 10 step korean routines yang terkenal ituuu, bahkan gw gatau apa bedanya essence, serum, ampoules, blablablaaaaa xD

Well disini gw ga mau ngebahas ttg brand apa yg mesti dipilih sik, cm mau cerita pengalaman ttg beli-membelinya aja hehe..
Di saat gw pikir semua harganya sama untuk barang dan merk tertentu, ternyata gw salah. Harga untuk barang yang sama di toko di Myongdong itu beda sama kalau kita beli di duty free/ airport, dan juga beda jg harganya kalau kita beli di toko yang bukan letaknya di Myongdong.

Contohnya nih..

1. Etude drawing eyebrow.
Gw beli di toko di Myongdong harga per pc nya 2800 KRW dan bisa beli satuan, meanwhile kalau di duty free shop, kita cuma bisa beli satu pak yang isinya 6 buah seharga 14 USD, atau kalau di total sekitar 2560 KRW per pc..

2. Face Shop volcanic lava mask
Pertama gw nyari di duty free, dan ternyata ga ada.. katanya, produk tsb ga masuk di duty free dan hanya dijual di toko biasa aja.. Trus pas lagi di Seoul Station, ga sengaja mampir ke toko Face shop disana yang baru opening, dan harga masknya diskon dari 3500 KRW jadi 2800 KRW.. Hari terakhir di Seoul, mampir lagi ke Myongdong dan berniat beli barang yang sama buat oleh2.. dan harganya ternyata jauh beda, 4500 KRW per pc nya.. mihiiiill..

Jadi gw baru tau jg pas udah pulang kalau ternyata Myongdong itu kawasan yang mahal..

Tipsnya:
1. Coba aja dulu searching harga yang mau dibeli di online.. Buat perbandingan nih ya, ternyata harga si Etude eyebrow yang kubeli di Seoul ama harga di shoppee mirip2.. paling beda ga nyampe 5ribu rupiah.. haha..
2. Kalau sempat sih coba aja survey dl di toko yang bukan di Myongdong, siapa tau lebih murah.
3. Ada beberapa merk yang gw ga temuin di Myongdong.. Merk major kyk Face shop, Nature Rep, Laneige, Banila, Etude ada banyak.. tapi gw ga nemu Sulwhasoo, CORSX, Misha, Heimish dll.. apa mungkin kurang menjelajah Myongdong yah, haha..
4. Beli face mask sheet banyak2.. banyak yang diskon atau bonus2 kl beli per pack (isi 10) daaan setelah liat2 di shopee ataupun online lainnya, beli di korea jauh lebih murah.. hehe..

Btw.. kl ada blog yang bilang kalau misalnya kita jalan di Myongdong aja bisa dapat banyak sample gratisan, well it's not true... Yang bener adalah kalau kita beli barang di toko tertentu yang agak banyak atau agak mahal totalannya, baru deh dikasih sample2an yang kecil2.. haha..


Tuesday, April 18, 2017

Ikut travel atau pergi sendiri aja?

Di blogpost iniii aku mau cerita plus minus perjalanan kalau pakai travel/tour dengan kalau jalan sendiri.. Bisa cerita dua-duanya karenaa kmrn ikut tour dan kemudian kita sekeluarga extend 3 hari, hehe..

Pros ikut tour:
-Dapat harga yang lumayan murah karena biasanya tour/travel itu dapat diskon atau harga khusus dari penerbangannya.. FYI kemarin kita dapat harga 8jt all in udah termasuk tiket Asiana PP, penginapan selama disana dengan standar hotel bintang 3, transportasi selama disana (pakai bus sendiri untuk satu rombongan), makan selama disana, dan tiket2 masuk untuk berbagai tempat. Harga yang lumayan murah untuk 4 hari 4 malam.
-Kita ga usah bingung untuk kemana-mananya karena jadwalnya udah diatur sama pihak travel. Plus juga krn udh all in seperti yang dijelasin diatas, kita jg ga bingung mau makan (halal) dimana dan naik apa kmn2nya.
-Ada tour guide yang ngebantu kita dan ngejelasin banyak hal ke kita.

Cons ikut tour:
-Jadwalnya padettttt banget. Buat yang bawa anak kecil kadang2 suka kasian juga sih karena takut kecapean, berangkat dr hotel itu biasanya jam 8-8.30 pagi dan karena jadwal padat jadi suka ngerasa keburu-buru banget.
-Di satu tempat atraksi itu cuma bisa sebentar, jadi kurang puas untuk bisa explore tempatnya.
-Sering dibawa ke toko-toko doang, kayak toko ginseng, toko pinus, toko kosmetik, toko oleh2.. Heu.. Dan anehnya katanya beberapa toko itu merupakan toko wajib dari pemerintah, jadi kalau kita ga ikut kesana kita malah didenda USD 50 per orang.
-Di akhir tour biasanya fotografer yang merangkap asisten tour nawarin foto2 hasil jepretannya ke kita.. which is kalau di kurs in ke rupiah ya mahal kali..haha.. kmrn kita cuma ambil sebagian karena ga enak dan itu aja udah 50.000 krw..

Untuk perbandingan, ketika kita extended sendiri,

Pros jalan sendiri:
-Kita bebas nentuin sendiri mau kemana-mananya
-Santaiii banget karena ga dikejar-kejar waktu

Cons jalan sendiri:
-Agak-agak nyasar karena kita yang nyari sendiri transportasinya
-Kemarin sih karena bareng ama keluarga yang nyantaiiii banget, akhirnya malah terlalu nyantai dan jadi cuman dikit yang bisa dikunjungin haha
-Cari makan juga agak susah (pas di kota Gyeongju), akhirnya mcD lagi mcD lagi

Tapiii so far, gw tetap lebih suka kalau jalan sendiri, lebih puas dan lebih ngerasa jalan-jalan daripada hop on hop off di bus travel aja hehe.. Imho, paket tout travel gitu cocok buat buat ibu2 yang mager dan agak2 gaptek dan seneng belanja, tapi buat anak2 muda *ceileh masih berasa muda nih siss* bakal lebih enak kl explore sendiri, hehee

Koreaaaaaa

Sebelum terlupakan di otak, marii kita tulis tulis pengalaman ke Korea kmrn di blog iniii..
Enjoyyyyyyyy dan semoga membantu jadi referensii :*

Monday, September 26, 2016

Short Gateway to.. Pesona Alam

Karena cuma ada satu malam di Puncak, jadi mase mutusin buat nginep di Pesona Alam. Katanya siih hotel yang relatif baru dan bagus, i have no idea at all awalnya haha..
Letaknya di jalan Taman Safari, paling cuma beberapa ratus meter dari pintu masuk Taman Safarinya, dan emang bener, tempatnya baguuus, recommended banget!

 

kamarnya enakeun dan viewnya oke walaupun kamarnya ga gede2 amat, hotelnya secara keseluruhan pun artistik dan bagus, keliatan lah klo hotelnya baru, kesannya modern dan gak tua.

ada anak bayiik di kamar hotel

view from my room

 Pas pertama dateng kebetulan udah malem dan agak berkabut, dan jalan masuk dari pintu gerbang ke hotelnya bikin amazed dengan hutan pinus dan lighting yang oke banget, ga kayak lagi di Indo.

biyayy ama bapakk




cobain deh jalan kaki pagi2 ngelilingin area hotel yang luas ini, masuk-masuk aja ke hutan di dalemnya untuk ngerasain sensasi hutan dan pohon yang ga didapetin di kota, haha.. ada sawah-sawahan juga dan hammock buat bobo-boboan, ada juga walking track di sekeliling bangunan hotelnya.
jayanjayan pagiii
ini lhooo sawah itu Biii
 imho untuk makanan sih rasanya biasa aja, standar hotel ajaa tapi ruang makannya enak dengan cahaya matahari pagi yang masuk karena dindingnya kaca dan makan dengan pemandangan gunung. kolam renangnya cuma ada kolam air dingin, ga megang jg sih airnya sedingin apa krn ga niat brenang, dan sign untuk masuk lobbynya jg kecil jadi pas pertama dateng agak nyasar juga mau masuk ke lobbynya.

kalau datangnya ramean dan ga mau di hotel, ada juga villa nya di area yang bersebrangan dengan area hotel, sepertinya cocok untuk big family hehe

that was just my thought, hehe

Short Gateway to... Taman Safari

Kalau denger kata Puncak, the most famous tourist destinationnya pasti Taman Safari. Ya ngga? hehe
Udah lama banget juga ngga kesana *lupa udah berapa tahun* dan perdana ngajakin Bilal kesana, mumpung anaknya juga udah  mulai tahu nama-nama binatang, jadii sekalian main kesini dehh mumpung udah di Puncak.

ada bayiii di Taman Safari
 Niat awal cuma mau sebentar disini, mikirnya juga paling 2-3 jam ngiter-ngiterin Taman Safari udah beres. Namuuun nyatanyaa, dari pagi sampai sore pun belum puasss blum semua atraksi yang sempet ditontonnya. Haa, saking udah lama ga kesini dan yang terakhir kesini pun safari malem, jadi gatauuuu kalau ternyata banyak tempat dan show yang bisa dijelajahin.

Start berangkat dari hotel sekitar jam set 10an, mikirnya mau main ke Taman Safari trus makan siang disana trus tea walk, tapii boro-boro~~ xD

Bayar tiket masuk Taman Safari 150rb (cmiiw, sekitar itu lah) per orang. Pertama masuk biasanya orang langsung ke safarinya, tapi berhubung Bilal lagi bobok akhirnya kita mutusin buat jalan-jalan di taman rekreasinya dulu. Pak satpam penjaganya bilang 'Boleh aja Pak asal maksimal masuk safarinya jam 4 ya Pak,'. Trus dalam hati ngebatin 'Hah paling juga sejam-dua jam udah beres muter2 taman rekreasinya, kenapa mesti sampai sore?' hahaha.. ternyata salah besarr, kayanya udah disitu sampai sore pun tapi blom semua dikiterin, dan ujung-ujungnya masuk safarinya baru jam 3an hihihi

the red little bird

Taman Safari itu luas. Luaasssss banget!
-Selain safarinya yang udah well-known, kita juga bisa ngelihat 9 atraksi yang gratisss dan bagus buat dilihat. Sayang cuma smpet lihat yang atraksi singa laut, padahal denger-denger *nguping ibu2 yang lagi ngobrol kenceng* atraksi koboynya baguuss..
-Ada juga baby zoo nya -bukan binatang-binatang yang masih bayi, tapii semacam kebun binatang mini gitu- yang jg bagus buat dimasukin.
-Macam-macam mainan buat anak dan juga buat dewasa, kayak di mini dufan gituu, ada balon-balonan, sepeda-sepedaan, mini train, bahkan ada coaster, studio 8D (kl ga salah 8 :p), trus bianglala, rumah hantu dll yang udah termasuk dalam tiket yang kita beli jadi ga usah bayar lagii
-Cobain naik kereta gantungnya, 50 ribu per orang dan rasain sensasi ada di atas pepohonan :D Bisa juga naik gajah atau onta, cumaa ya rada mahal ini hehe
-Kalau yang bawa anak kecil bisa cobain ngasih makan gajah, seember wortel 5rb dan langsung bisa kasih ke gajahnya
-Buat yang suka alam bisa cobain tracking ke air terjun di ujungnya Taman Safari, lumayan ga jauh kok paling cuma 200-300an meter aja udah nympe ke air terjunnya hehe

kereta gantung dan bianglala~~

biyay ngasih mamam gajahhh

Tips and trick kalo ke Taman Safari
-Sediain waktu one day full disini supaya puas main dan nyobain semuanya.. Sayang kan kalo udah jauh-jauh tapi ga puas hehe
-Pakai sepatu atau sendal yang nyaman dan enak buat dibawa jalan jauh.
-Bawa stroller buat yang bawa anak kecil, kasiann kalo disuruh jalan jauh.. Tapi di beberapa tempat ngga stroller friendly (kayak ada tangganya dll gitu), tapi most of trotoarnya dan tempat atraksinya enak kok lega luas buat bawa stroller.
 -Bawa bekal makanan soalnya imho makanan di TS biasa ajaa dan mahal, yaah standar tempat rekreasi gitu dehhh
-Bawa payung lipet biar praktiss

foto sama orang utan, bayar 25 rb per orang

Have fun!