Monday, May 30, 2022

Book review: Empowered ME (Mother Empowers)

Waktu menyelesaikan target baca buku bulan lalu, pilihan buku jatuh pada buku yang diberikan oleh teman, Putri, dan yang kebetulan juga ditulis oleh teman sendiri, Puty. Sebetulnya sudah ingin beli dari pas PO sebelum terbit, namuun krn masih banyak 'utang' buku yang belum dibaca, ditahan-tahan dulu untuk belinya dan masuk ke daftar wishlist. Memang kalau rezeki tuh ga kemana, ya, hehehe..

Setelah baca, i've been meaning to write a review about this book, dannnn pas banget sama tema Nulis Kompakan Mamah Gajah Ngeblog bulan ini. :)

Judul bukunya: Empowered ME (Mother Empower)



*****

As a background story kenapa aku ingin banget untuk ngereview buku ini adalah: Aku setuju banget dengan pemikiran dari Puty agar setiap Ibu (dan Istri) bisa menjadi Ibu yang mandiri. Well, we never know what will happen in the future. Dulu, waktu masih awal menikah dan baru lahir 1 anak, bayangan untuk hidup bahagia bersama keluarga sampai anak-anak besar dan menua bersama pasangan terasa sangat nyata. Sampai, dengan tiba-tiba dan pada saat yang berdekatan, ada 2 teman (bahkan salah satunya sahabat dekat aku) yang kehilangan suaminya. Tidak ada sakit apa-apa sebelumnya, tanpa ada peringatan, hidup pastinya sangat berubah. Dari situ, aku mulai merubah cara pikir dan pandang, bahwa aku (istri) harus berdaya, kuat dan mandiri. 

*****

Buku ini menggambarkan proses bagaimana untuk menjadi Ibu yang berdaya. Dimulai dengan pengertian tentang Ibu berdaya itu sendiri yang sering kali disalahartikan dengan Ibu yang memiliki penghasilan yang banyak. Buku ini meluruskan dari hal tersebut dan berangkat dari sana, perjalanan untuk menjadi Ibu berdaya pun dimulai. 

Isi dari buku ini sistematis, ditulis dengan gaya bahasa yang ringan dan khas Puty, dengan ilustrasi-ilustrinya yang memberikan kesan 'segar' pada buku ini. Walaupun begitu, sebenarnya isi dari buku ini sangat berbobot, dapat terlihat bahwa Puty menggunakan banyak literasi untuk menyusun buku ini. Hal yang penting lainnya adalah, isian dari buku ini terasa sangat applicable, bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk awal, misalnya, kita dapat mengaplikasikan beberapa bagian dari buku ini ke kehidupan kita. Seperti: menentukan tujuan, cara menentukan prioritas, dan sebagainya. 

Ada beberapa worksheet yang dapat kita isi sendiri sehingga kita sendiri yang dapat menganalisis apa yang kita butuhkan, apa tujuan kita, atau apa kelebihan dan kekurangan kita agar kita dapat maju atau move on untuk menjadi lebih baik. Buku ini seperti tidak menggurui melainkan seperti memberikan canvas dalam koridor terarah untuk mencapai tujuan menjadi Ibu yang berdaya. 




Buku ini terasa sangat 'ngena' dan terkadang 'gw banget' karena buku ini ditulis dengan memanfaatkan pengalaman dari Puty sebagai seorang Ibu dan sekaligus content creator yang menurut saya pribadi, sangat berdaya. Contoh-contoh kasusnya terasa sangat riil dan seperti 'everyday life'

I would love to recommend this book to every mother out there. Untuk setiap ibu dan istri agar lebih berdaya, untuk diri sendiri, keluarga dan lingkungan. 

Thank you, Puty, for writing such a great 'mom-help' book :)


Wednesday, May 11, 2022

Bumbu kacang yang membumi

Rasa-rasanya, kuliner di Indonesia khususnya di Pulau Jawa ini banyak yang menggunakan kacang sebagai bahan utama sausnya. Sebut saja, sate, pecel, siomay atau baso tahu, batagor, dan terkadang juga saus kacang bisa kita temukan sebagai pelengkap berbagai makanan gorengan. Mungkin, hal ini ada kaitannya karena 3 provinsi penghasil kacang tanah terbesar berada di Pulau Jawa, sehingga kacang tanah akan menjadi mudah dan murah untuk ditemukan disini. 

Di berbagai provinsi di Pulau Jawa pun, memiliki kekhasan atau ciri tersendiri dalam olahan bumbu kacangnya. Meskipun bahannya mungkin beda-beda tipis saja, tapi bahan dasarnya tetap sama: kacang tanah. 

Mengutip dari wikipedia:

"Bumbu kacang Indonesia menggambarkan citarasa yang canggih dan membumi, bukan sekadar saus manis dan kental seperti kebanyakan saus kacang di tempat lain. Kacang tanah tumbuh subur di iklim tropis Asia Tenggara. Kini dapat ditemui dicincang halus, dan menjadi taburan di atas berbagai hidangan atau sebagai saus celup. Bumbu kacang mencapai tingkat palng rumit dan canggih di Indonesia, dengan keseimbangan citarasa yang halus yang didapat dari berbagai bahan tergantung resep bumbu kacang tersebut; kacang tanah goreng, gula jawa, bawang putih, bawang merah, jahe, asam jawa, air jeruk nipis, serai, sambal, cabai, merica, kecap manis, semuanya dicampur air matang agar mencapai tekstur dan kekentalan yang tepat"

   
Berhubung saya adalah orang Sunda yang besar di Jakarta, dan a big lover of peanut, saya punya beberapa makanan favorit yang memadukan antara gurihnya bumbu kacang dan kesegaran sayuran, yaitu:

1. Ketoprak Jakarta

ketoprak abang-abang yang lewat depan rumah.
menu sarapan favoritku di jkt!

Ketoprak jakarta ini memadukan ketupat, tahu putih goreng, toge rebus, bihun, dan tentunya tak lupa bumbu kacang dan kerupuk. Terkadang diberi tambahan potongan timun atau di beberapa tempat diberi tambahan telur dadar. Uniknya dari ketoprak (abang-abang yang lewat) ini, saus kacangnya dibuat di piringnya langsung. Menggunakan kacang tanah yang sudah dihaluskan, potongan bawang putih dan cabai, dan ditambah dengan air asam. Tekstur bumbunya biasanya halus dan rasanya cenderung asin gurih. Bisa ditambah kecap manis dan bawang goreng sebagai pelengkap rasa. Biasanya disajikannya belum diaduk sama abangnya, seperti difoto atas ini.

Saking doyannya sama ketoprak, dulu pas tinggal di Balikpapan mah sampai bela-bela in bikin sendiri karena dulu pas awal-awal tinggal disana, jaraaang bgt yg jualan ketoprak yang rasanya seperti yang dijual abang-abang yang lewat depan rumah, hihihi

2. Lotek Bandung

Lotek Bandung.
sumber foto dari sini.

Satu hal rasa yang paling dominan atau ciri khas dari lotek bandung adalah: rasa cikur (kencur)! 
Rasa inilah yang membedakan rasa lotek bandung dengan makanan sejenis seperti gado-gado jakarta atau pecel. Biasanya bumbu kacang dari lotek Bandung agak bertekstur kasar bila dibandingkan dengan ketoprak, dan terasa asin gurih dan terasa kencurnya. Untuk penyajiannya biasanya aneka sayuran dan juga potongan tahu, tempe dan lontong diaduk di cobeknya langsung, dilengkapi dengan potongan telur rebus dan taburan bawang goreng dan kerupuk. hmmmmm yummy!


3. Gado-gado Tengku Angkasa, Bandung

Gado-gado Tengku Angkasa
Sumber foto dari sini.

Gado-gado Tengku Angkasa mah udah jadi makanan favorit keluargaku selama puluhan tahun. Pertama kali kesini sepertinya sewaktu masih kecil, dan tetap jadi gado-gado terfavorit sampai sekarang. Ada di jalan Tengku Angkasa, Bandung, dekat dari dago dan ITB. Sayuran rebus yang digunakan antara lain kol rebus, tauge, kentang, tahu putih, lontong, dan selada fresh, Untuk tampilannya, seperti gado-gado siram surabaya karena saus kacangnya memang langsung disiram diatasnya sayuran. Ditambah dengan pelengkap telur rebus, bawang goreng dan kerupuk. Tekstur saus kacangnya ini halus dan creamy, bumbunya melimpah. Rasanya agak manis dan gurih, enakkkk banget. 

Satu porsinya ini banyak bangetttt ya, untuk orang yang makannya sedikit mah mending pesan satu porsi untuk berdua. Di Gado-gado Tengku Angkasa ini juga ada nasi Rames yang banyakkk menunya dan enak-enak juga. Sayang pas mudik kemarin warungnya masih tutup, jadi ga bisa beli ini huhu

Selain ketiga makanan ini, masih banyak lagi makanan berbumbu kacang yang jadi ciri khas kota Bandung dan Jakarta, seperti karedok yang menggunakan sayuran mentah, atau gado-gado jakarta yang menurutku mirip lotek hanya minus rasa cikur, hehe

Sambil nulis jadi laper dan kabita pengen makan bumbu kacang, hehe. 
Yuk ah mah, mumpung abis mudik dan ikut tantangan blogging mamah gajak ngeblog bulan ini, share yaah biasanya di kota kalian punya makanan berbumbu kacang apa? :)