Sunday, September 18, 2022

Jajan awet

Semenjak pandemi, kebanyakan orang telah beralih untuk berbelanja secara online. Dilansir dari berbagai sumber, jumlah nilai transaksi di berbagai market place pun selama pandemi ini melonjak drastis. Mulai dari kebutuhan sehari-hari, sayur mayur, perentilan rumah, sampai ke pakaian. Tentunya ada beberapa keuntungan namun juga ada beberapa kekurangan dari pembelanjaan online. Di satu sisi, kita tidak usah repot-repot pergi ke pasar, mini market, atau pusat pembelanjaan sehingga menghemat waktu, ongkos, biaya parkir, dsb. Di sisi lain, kita tidak tahu pasti kondisi barang yang akan kita beli (selain barang-barang dalam kemasan, ya). Misalnya dalam memesan sayur, kita tidak bisa memilih seperti kita memilih langsung di pasar atau di tukang sayur, terima saja apa yang dipilihkan dan dikirimkan oleh penjual. 

Begitu juga dengan pembelian pakaian. Selama pandemi ini, sepertinya sudah sering sekali kita berbelanja di market place. Apalagi selama pandemi ini, berat badan naik banyak banget jadi mau tidak mau harus beli baju baru karena baju lama sudah tidak muat. Harga yang ditawarkan di market place pun jauh lebih murah untuk barang yang sama bila dibandingkan dengan membeli di toko langsung. Terkadang suka heran juga dan punya pemikiran seperti ini: 'Apa benar ada baju seharga semurah ini? Apa tidak rugi ya? Ini harga bahannya berapa ya, belum ongkos jahitnya, kok bisa ya?' dan akhirnya penasaran dan berakhir dengan checkout di pesanan. Hehe. 

Mengingat ukuran badan yang sudah masuk kategori overweight, belanja pakaian terutama baju atau celana secara online tidak semudah dulu karena kebanyakan baju yang dijual secara 1 ukuran atau all/free size adalah ukuran untuk bb normal cenderung kurus. Untuk bahan-bahan pakaian pun, sekarang sudah sangat bermacam-macam. Untuk itu, diperlukan beberapa langkah atau trik  yang biasanya dilakukan atau perlu diperhatikan supaya pembelanjaan kita tidak jadi zonkk karena ukuran yang salah atau faktor lainnya. 

1. Jangan langsung terbuai foto

Foto yang ditampilkan oleh penjual di halaman penjualan mereka itu sudah tentu di setting sedemikian rupa sehingga 'menjual'. Sudah melewati proses styling photography tertentu, dikenakan oleh model yang berbodi ciamik, pencahayaan yang juga terkadang diatur. Bukan berarti tidak real pict, tapi ya kadang barang aslinya tidak sebagus hasil fotonya. Terkadang banyak juga apalagi untuk model-model pakaian yang sedang jadi trend, orang-orang ada yang hanya mencatut foto dari orang lain. Jadi, jangan langsung checkout, ya!

foto dari halaman penjual



2. Lihat deskripsi detailnya

Toko yang baik dan biasanya banyak peminatnya itu mempunyai deskripsi yang detail mulai dari ukurannya, bahan yang digunakan, dsb. Lihat ukurannya dan bandingkan dengan ukuran tubuh kita, kira-kira bisa muat atau tidak. 

deskripsinya bagus, ditulis secara mendetail



3. Review dari pembeli

Makin banyak ulasan dari pembeli terutama yang menyertakan foto, seharusnya berbanding lurus dengan kepercayaan akan barang yang ditawarkan. Kita juga akan lebih mudah untuk tahu detail dari barang yang akan kita beli dari review pembeli lain. Misalnya, dari bahan yang digunakan. Kita bisa cari foto dari pembeli yang memfoto dari jarak dekat sehingga bisa tahu kira-kira tekstur kainnya seperti apa, bahannya panas atau tidak, dsb. Warna-warna yang ditawarkan pun akan terlihat lebih 'real' di foto dari pembeli bila dibandingkan dengan foto utama dari penjual. 

Reviewnya ada banyak, klik di bagian 'Lihat semua' kemudian lanjutkan dengan klik 'dengan foto/video'

foto dari pembeli lain yang memperlihatkan tekstur pakaiannya


Satu tips lagi dari review pembeli: cari ulasan yang menyertakan bb / tb. Bila kita scroll sekilas, akan ada saja pembeli lain yang mereview dengan memberi tahu bb / tb nya berapa. Dengan ini, kita bisa jadi dapat bayangan, apakah kira-kira barang ini akan cocok di bb / tb kita atau tidak. 


foto dari pembeli yang mempunyai kisaran bb yang sama ketika bajunya dipakai


4. Ada harga ada barang

Turunkan ekspektasi kalau kita beli barang di marketplace, karena kita memang tidak tahu barang aslinya seperti apa. Kecuali di brand-brand yang memang mumpuni dan harganya juga menengah ke atas. Hehe. 

Jadi setelah checkout dengan menggunakan trik-trik diatas, hasil akhirnya adalah:

maapkan bajunya lecek blom di setrika hahaaa..
dengan bb overweight begini, jadi sering ga pede dan mesti pinter-pinter nyari baju supaya ga kliatan lemak dimana-mana, haha.. kamuflase 😆 

Lumayan banget untuk harga yang murah dan hanya effort jempol untuk membelinya. Hehe. Kalau ada benang-benang sisa yang belum terlepas, yasudah ya maafkan saja, huehehehe. Maklum, harga boba segelas sama harga baju ini lebih murah baju ini 😁

Step-step pembelian diatas ini juga bisa banget untuk diaplikasikan ke produk fashion yang harganya lebih mahal. Contoh di atas ini karena memang hobi dan suka penasaran aja dengan baju-baju yang harganya sangat terjangkau, kalau yang datang sesuai dengan ekspektasi (tentunya ga tinggi-tinggi banget ya harapannya hahaha), ya Alhamdulillah. Tapi kalau memang tidak muat atau kurang sreg, bisa opsi untuk dikasih ke yang lebih membutuhkan juga, hehee. Ada yang kalau belanja suka pakai cara seperti ini juga? Atau ada tips lain yang mumpuni untuk beli fashion online? Share yuk di komentar yaaa!

Semoga trik ini berguna ya untuk jajan awet dalam Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan September 2022. Selamat berbelanja!