Heeii, jangan senewen dulu dengan kata Pengacara 😄
Pengacara adalah nama grup WA sewaktu saya masih merantau di kota Balikpapan, yang isinya (waktu itu) ibu-ibu rumah tangga muda dengan balita dan berteman melalui pertemanan para suami di kantor. Namanya juga orang rantau, jadi seringnya bertemu dengan mereka lagi-mereka lagi karena merasa senasib sepenanggungan. Tapi walaupun semua IRT, kita mencari-cari kesibukan bersama-sama supaya tidak kesepian di kota orang, mulai dari mengaji bareng, sarapan bareng, antar anak renang bareng, ngemall bareng, arisan bareng, dan acara-acara lainnya.
Setelah pulang dari rantau dan anak memasuki usia sekolah dasar, ternyata menjadi irt merangkap anjas ini juga banyak kesibukannya. Kumpul korlas, arisan mom's, antar anak ekskul, apalagi kalau anaknya 2 trus jadwalnya beda, arisan RT, belum lagi kalau diminta jadi pengurus dharma wanita dari kantor suami (kok lama-lama jadi berbau curcol yah ini hahaha).
Makanya, saya senang sekali dengan yang namanya tips dan trik atau bahasa kerennya life hacks, untuk menunjang kehidupan irt ambisius yang (sok) sibuk seperti saya. Haha. Ada beberapa buku di koleksi lemari buku kami yang bertemakan tentang berbagai tips, mulai dari tips trik urusan receh sehari-hari, tips supaya bahagia, tips supaya anak rajin shalat, tips menjadi ibu berdaya, dll dll walaupun banyak yang belum dipraktekkan karena mager. Di instagram pun banyak sekali postingan yang di save, mulai dari food prep, bebersih rumah, sampai tips trik parenting yang malah seringnya bikin jadi insecure karena kok rasanya syulit diterapkan dirumah sendiri.
Salah satu buku tips yang ada di lemari. |
But at least, ada 2 hal yang sering atau sudah dilakukan dan Alhamdulillah bermanfaat untuk kehectican rutinitas sehari-hari, yaitu:
1. Menulis yang harus dikerjakan
Baik itu ibu rumah tangga, ibu kantoran, ibu freelancer, pasti semua ibu itu sibuk dengan porsi yang berbeda-beda. Ada banyak meme mengenai ini yang berseliweran di ig, yang menggambarkan bagaimana otak atau pikiran seorang ibu itu rasanya seperti to do list yang tidak ada habisnya. Betul atau betul nih buibuu???
Jika hal-hal yang harus dilakukan itu merupakan hal yang biasa dilakukan sehari-hari misal: mandiin anak, ngasih makan anak, dsb ya itu sih ga harus ditulis karena hanya panjang-panjangin list nya aja hehe.. Namun jika ada schedule tertentu, apalagi kegiatannya bertumpuk, yang membuat rasanya pikiran ini ruwet banget, coba deh, untuk tuliskan satu persatu dan susun berdasarkan prioritas dan/atau waktu untuk mengerjakannya. Dengan menuliskannya, sedikit banyak akan membuat keruwetan di otak kita akan terurai dan kita bisa mengerjakannya satu demi satu dengan lebih fokus dan efisien. Apalagi kalau kita berhasil menyelesaikan satu pekerjaan dan menceklis atau mencoret tugas dari daftar tersebut, sepertinya ada kepuasan tersendiri.
to do list waktu persiapan ulang tahun adek. pekerjaan-pekerjaannya simpel, tapi karena harus dikerjakan dalam satu hari jadi membuat lumayan otak ngehang kalau tidak ditulis :D |
2. Membuat tempat khusus untuk bekerja di rumah.
Bekerja disini bukan dalam artian pekerja kantor yang harus WFH sehingga harus membuat tempat untuk bekerja, itu sih sudah jelas ya hehe. Namun 'bekerja' disini lebih kepada para semua ibu yang mempunyai hobi, atau ibu freelancer/ mempunyai usaha rumahan. Saya terinspirasi dari suatu buku yang memberikan tips untuk mensetting satu tempat khusus untuk dijadikan 'kantor'. Tidak harus ruangan khusus atau terpisah, cukup dengan satu space atau tempat yang ketika kita berada di tempat tersebut, pikiran kita akan otomatis berpikir bahwa kita pergi 'kerja'.
Buku yang menginspirasi saya untuk membuat 'home office' |
Dan bagi saya, hal tersebut cukup membuat saya menjadi jauh lebih produktif. Sebagai contoh, untuk saya yang ngakunya hobi ngeblog dan juga sebagai bendahara di suatu organisasi, setelah akhirnya saya memutuskan untuk membeli meja kecil dan mengatur tata letak laptop dan peralatan atknya disini, saya merasa lebih bersemangat dalam menulis blog atau melakukan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan komputer. Sebelumnya, karena belum punya meja sendiri (biasanya pakai meja lipat atau pakai meja belajar anak), saya harus mengumpulkan cukup niat terlebih dahulu untuk sekedar membuka laptop. Hehe.
Hal ini juga berlaku untuk hobi yang lain. Misalnya kita suka untuk melukis, kita bisa setting tempat misalnya dipojokan untuk menaruh stand kanvas dan meja kecil untuk menaruh cat dan kuas. Kebalikan dari contoh-contoh diatas, jika kita belum menyiapkan tempat untuk 'bekerja', niscaya hobi kita pun akan meredup. Contohnya adalah dulu saya senang sekali memasak, namun semenjak pindahan saya belum mensetting tempat untuk menaruh mixer, peralatan baking, dll, dan walhasil sekarang jadinya sering gofood. (Alesan aja itu mah ya 😛)
Yang jelas, pengaturan tempat ini tidak perlu furnitur yang mahal. Pakai yang ada di rumah pun bisa. Tempatnya pun tidak perlu luas, yang penting cukup nyaman. Meja yang saya pakai untuk menulis blogpost ini hanya berharga kurang dari seratus ribu dan hanya saya letakkan di seberang tempat tidur, tapi cukup efektif untuk membuat saya produktif menyelesaikan tantangan blogging ini di hari pertama tantangan diberikan, hahaha
Semoga 2 tips receh ini dapat bermanfaat bagi semua yang membaca yaa.. Supaya kita para mamah bisa lebih enjoy dalam melakukan rutinitas, hobi, atau pekerjaan lain di rumah kita sendiri. Makasih buat Mamah Anggun dan Mamah Echa yang sudah menginisiasi tema bulanan kali ini. Ga sabar rasanya untuk baca tips trik lainnya dari Mamah Gajah lain dalam Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan ini. 💓