Wednesday, March 1, 2023

Daily life of Pengacara (Pengangguran Banyak Acara)

 Heeii, jangan senewen dulu dengan kata Pengacara πŸ˜„

Pengacara adalah nama grup WA sewaktu saya masih merantau di kota Balikpapan, yang isinya (waktu itu) ibu-ibu rumah tangga muda dengan balita dan berteman melalui pertemanan para suami di kantor. Namanya juga orang rantau, jadi seringnya bertemu dengan mereka lagi-mereka lagi karena merasa senasib sepenanggungan. Tapi walaupun semua IRT, kita mencari-cari kesibukan bersama-sama supaya tidak kesepian di kota orang, mulai dari mengaji bareng, sarapan bareng, antar anak renang bareng, ngemall bareng, arisan bareng, dan acara-acara lainnya.

Setelah pulang dari rantau dan anak memasuki usia sekolah dasar, ternyata menjadi irt merangkap anjas ini juga banyak kesibukannya. Kumpul korlas, arisan mom's, antar anak ekskul, apalagi kalau anaknya 2 trus jadwalnya beda, arisan RT, belum lagi kalau diminta jadi pengurus dharma wanita dari kantor suami (kok lama-lama jadi berbau curcol yah ini hahaha). 

Makanya, saya senang sekali dengan yang namanya tips dan trik atau bahasa kerennya life hacks, untuk menunjang kehidupan irt ambisius yang (sok) sibuk seperti saya. Haha. Ada beberapa buku di koleksi lemari buku kami yang bertemakan tentang berbagai tips, mulai dari tips trik urusan receh sehari-hari, tips supaya bahagia, tips supaya anak rajin shalat, tips menjadi ibu berdaya, dll dll walaupun banyak yang belum dipraktekkan karena mager. Di instagram pun banyak sekali postingan yang di save, mulai dari food prep, bebersih rumah, sampai tips trik parenting  yang malah seringnya bikin jadi insecure karena kok rasanya syulit diterapkan dirumah sendiri.

Salah satu buku tips yang ada di lemari. 

But at least, ada 2 hal yang sering atau sudah dilakukan dan Alhamdulillah bermanfaat untuk kehectican rutinitas sehari-hari, yaitu:

1. Menulis yang harus dikerjakan

Baik itu ibu rumah tangga, ibu kantoran, ibu freelancer, pasti semua ibu itu sibuk dengan porsi yang berbeda-beda. Ada banyak meme mengenai ini yang berseliweran di ig, yang menggambarkan bagaimana otak atau pikiran seorang ibu itu rasanya seperti to do list yang tidak ada habisnya. Betul atau betul nih buibuu??? 

Jika hal-hal yang harus dilakukan itu merupakan hal yang biasa dilakukan sehari-hari misal: mandiin anak, ngasih makan anak, dsb ya itu sih ga harus ditulis karena hanya panjang-panjangin list nya aja hehe.. Namun jika ada schedule tertentu, apalagi kegiatannya bertumpuk, yang membuat rasanya pikiran ini ruwet banget, coba deh, untuk tuliskan satu persatu dan susun berdasarkan prioritas dan/atau waktu untuk mengerjakannya. Dengan menuliskannya, sedikit banyak akan membuat keruwetan di otak kita akan terurai dan kita bisa mengerjakannya satu demi satu dengan lebih fokus dan efisien. Apalagi kalau kita berhasil menyelesaikan satu pekerjaan dan menceklis atau mencoret tugas dari daftar tersebut, sepertinya ada kepuasan tersendiri. 

to do list waktu persiapan ulang tahun adek.
pekerjaan-pekerjaannya simpel, tapi karena harus dikerjakan dalam satu hari jadi membuat lumayan otak ngehang kalau tidak ditulis :D

2. Membuat tempat khusus untuk bekerja di rumah. 

Bekerja disini bukan dalam artian pekerja kantor yang harus WFH sehingga harus membuat tempat untuk bekerja, itu sih sudah jelas ya hehe. Namun 'bekerja' disini lebih kepada para semua ibu yang mempunyai hobi, atau ibu freelancer/ mempunyai usaha rumahan. Saya terinspirasi dari suatu buku yang memberikan tips untuk mensetting satu tempat khusus untuk dijadikan 'kantor'. Tidak harus ruangan khusus atau terpisah, cukup dengan satu space atau tempat yang ketika kita berada di tempat tersebut, pikiran kita akan otomatis berpikir bahwa kita pergi 'kerja'.

Buku yang menginspirasi saya untuk membuat 'home office'

Dan bagi saya, hal tersebut cukup membuat saya menjadi jauh lebih produktif. Sebagai contoh, untuk saya yang ngakunya hobi ngeblog dan juga sebagai bendahara di suatu organisasi, setelah akhirnya saya memutuskan untuk membeli meja kecil dan mengatur tata letak laptop dan peralatan atknya disini, saya merasa lebih bersemangat dalam menulis blog atau melakukan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan komputer. Sebelumnya, karena belum punya meja sendiri (biasanya pakai meja lipat atau pakai meja belajar anak), saya harus mengumpulkan cukup niat terlebih dahulu untuk sekedar membuka laptop. Hehe. 

Hal ini juga berlaku untuk hobi yang lain. Misalnya kita suka untuk melukis, kita bisa setting tempat misalnya dipojokan untuk menaruh stand kanvas dan meja kecil untuk menaruh cat dan kuas. Kebalikan dari contoh-contoh diatas, jika kita belum menyiapkan tempat untuk 'bekerja', niscaya hobi kita pun akan meredup. Contohnya adalah dulu saya senang sekali memasak, namun semenjak pindahan saya belum mensetting tempat untuk menaruh mixer, peralatan baking, dll, dan walhasil sekarang jadinya sering gofood. (Alesan aja itu mah ya πŸ˜›)

Yang jelas, pengaturan tempat ini tidak perlu furnitur yang mahal. Pakai yang ada di rumah pun bisa. Tempatnya pun tidak perlu luas, yang penting cukup nyaman. Meja yang saya pakai untuk menulis blogpost ini hanya berharga kurang dari seratus ribu dan hanya saya letakkan di seberang tempat tidur, tapi cukup efektif untuk membuat saya produktif menyelesaikan tantangan blogging ini di hari pertama tantangan diberikan, hahaha    

Semoga 2 tips receh ini dapat bermanfaat bagi semua yang membaca yaa.. Supaya kita para mamah bisa lebih enjoy dalam melakukan rutinitas, hobi, atau pekerjaan lain di rumah kita sendiri. Makasih buat Mamah Anggun dan Mamah Echa yang sudah menginisiasi tema bulanan kali ini. Ga sabar rasanya untuk baca tips trik lainnya dari Mamah Gajah lain dalam Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan ini. πŸ’“



13 comments:

  1. Setujuu. Aku juga disuruh nulis to do list sama suami kalau lagi ada banyak hal yg harus diurus. Kayak pas baru pindah ke luar negri, aku kebagian ngurus dokumen2 πŸ˜… Pusing juga kalau gak ditulis, bisa2 salah nyiapin persyaratan.

    Space buat kerja juga penting, ya. Biar pikiran gak ke mana-mana. Mantap banget teh, space kerjanya langsung berdampak besar bisa setor tantangan di hari pertama πŸ‘πŸ‘πŸ‘

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa betul teeh kalau nulis persyaratan dokumen itu mesti di list sama di ceklis satu2 yaa supaya ga bolak balik pas apply ke kantornya.. hihi

      Delete
  2. Setujuuu banget..andalan kalau kepala mulai merasa ruwet, bisa dituliskan aja setelah itu dilupakan, fokus sama yang sedang dikerjakan.

    Untuk lifehack kedua juga bener banget. Posisi menentukan prestasi katanya, jadi tempat kerja yg oke biaa bikin kita semangat, dan yang kurang pas bisa bikin malas ngerjainnya ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ahaha iya teh udah lama ga denger istilah itu, posisi menentukan prestasi.. Dulu pas uts atau uas populer bgt ya istilah itu xD

      Delete
  3. Setuju deh teh yang bagian menyediakan space khusus untuk kerja. Saya juga menerapkannya ke si kk. Sejak balita terbiasa menyediakan space khusus untuknya. Sekarang space yang tadinya buat dia main berubah jdi tempat belajar.
    Teteh kapan main ke Balikpapan lagi kali Bisa meet UP hehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. waah teteh di balikpapan yaa.. iya nih pgn bgt ke balikpapan lagi, udah kangen banget ama balikpapan, kangen mantai tiap minggu~~

      Delete
  4. aku juga buat meja kerja khusus di perpus keluarga yang bersebelahan dengan meja makan he3 ... modus lah kalo lapar dan haus kan tinggal ke meja sebelahnya.
    (meja kerjaku ukuran 1x2 meter sedangkan meja makan cukup 80x120 centimeter)

    salam semangat

    ReplyDelete
    Replies
    1. meja kerja sama meja makan lebih gede meja kerja ya teh dewi hehehe..

      Delete
  5. Centangin to do list ini memang nyenengin yaa. Beneran, puas rasanya ketika satu persatu kerjaan dalam to do list kita tuntas dikerjakan dengan centang berderet dari atas ke bawah. Nulisnya di kertas bekas pula, yang setelah penuh dicentangin bisa lanjut dibuang ah... itu to do list berikutnya: menyortir kertas bekas untuk dibuat note.

    ReplyDelete
  6. Aku juga punya meja khusus untuk kerja. Niatnya untuk beneran kerja. Sayangnya lebih banyak diisi dengan scrolling sosmed di situ.

    ReplyDelete
  7. Aku juga paling kebantu sama to do list. Sering kerjaan tuh kerasanya di kepala banyak banget tapi habis ditulis dan diatur prioritasnya jadi nggak seribet itu ternyata.

    ReplyDelete
  8. Yap, ibu-ibu karena segambreng yang harus dilakukan harus nulis ya teh apa aja yang harus dilakukan. Kalau ngga ya you know, bisa out of hand deh sikonnya

    ReplyDelete
  9. Wah Teh Aiti, life hack pertama mengingatkan saya dengan Atul Gawande list.
    Cara sederhana tapi efeknya besar. Begitu juga dengan life hack ke-2, dengan punya ruangan tersendiri, vibe-nya emang jadi kerasa kerja beneran ya, pun motivasinya. :)

    Terima kasih sudah membagikan life hacks ini ya Mamah Aiti. :)

    ReplyDelete