Thursday, October 18, 2012

.

No matter how big your problem is, how high your pressure is, how pain your sickness is, and how desperate you feel, smile can always hide everything.

So we only have to smile all the time, to keep ourself stronger than before. To let other people know that we are ok, even if it is just pretending. And no more tears, no more sadness. Just a strong you.

Wednesday, October 17, 2012

Morning, world :)

a morning light, a morning breeze,
sure it brings a new hope for today.
yesterday was just so tough day.
with so many tears and heartache,
so many fear and regret.
but everyday, the sun will come and shine us again and again
save us from the night's darkness.

deal with the grieve past
confuse of the future
disappoint from the family matter
and truth that it's too late to do something
different problems, different situation
lets leave all that in yesterday
and be a better, firmer today.


dedicated for my super friends,
who have a really strong heart,
who made me realize, maybe i don't have an excuse for being sad
who told me that there always a deep reason behind everything
i just wish every best thing
and remember, friends are here for always support
for listening to the story to make you feel better


Tuesday, October 16, 2012

.

it's scary when you already have a question, 'For what reasons that i'm still alive now, in this world?'
all the confusion, all the disappointment,
and with all the regret when there is no turning back
when you know what you really want cannot be reach by you
also with the loneliness, alone
so many choices but you don't know what is right
you'll try to find a way to escape
you'll try to keep yourself busy all the time
so you can sleep due to tiredness
and never have a time to think some crazy things, some useless things

when you can't even say, 'Let's God do the rest'

Take this sinking boat and point it home
We've still got time
Raise your hopeful voice you had a choice
You've made it now
Falling slowly sing your melody
I'll sing along..


Saturday, October 13, 2012

Hei, kamu (5)

Dengan cepat, deru ombak menyapu bibir pantai yang kecoklatan, menghilangkan jejak langkah orang-orang yang bertelanjang kaki.
Cuaca yang bersahabat, dipadu dengan panorama yang sungguh memanja mata.

Tia bukannya tidak ingat dengan perasaan anehnya sewaktu memulai perjalanan ini. Ia hanya tidak mau untuk berharap. Berharap sesuatu yang, mungkin, itu hanya perasaannya saja. Tapi tak dapat dipungkirinya, rasa ingin tahu itu ada. Untuk tahu bahwa apa yang dipikirkannya itu nyata, atau memang hanya ilusi hatinya saja.

'Aldi, Tia, mau kelapa mudanya ngga? Punya kalian belom pada dimakan nih, kalo ngga mau, gw minum yaaaaa!' 

Teriakan Doni memecah kekhusyukan Tia dan Aldi yang sedari tadi memainkan ombak, mencoba untuk mengambil sisi lain dari laut untuk dimasukkan dalam kamera kesayangan mereka. Di depan kamera, mereka memang seakan lupa waktu. Tak kurang dari ratusan bidikan sudah tersimpan di memory card mereka. Padahal, teman-teman yang lain sudah dari tadi istirahat dibawah teduhnya pohon kelapa sambil menikmati sejuknya angin pantai sore itu.

'Dasar rakus lo don, bukannya lo udah minum 2 biji tu kelapanya? Masih kurang juga? Hahahaha,'

 Doni, si tubuh gembul yang sekarang sudah memegang kelapa milik Aldi, ikut tertawa terbahak bersama Angga dan Tama.

'Tia, yuk makan kelapa dulu, sebelum diabisin sama si Doni tuh..' ajak Aldi

Tia yang tersenyum-senyum melihat kelakuan cowok-cowok itu mengangguk dan bersiap mengambil sendalnya yang ditingggalkannya di pasir.

Tapi tiba-tiba ia terhenyak.

Aldi, setelah anggukan kecil Tia barusan, langsung menggenggam tangannya dan mengambil sendal Tia membawanya serta ke tempat anak-anak beristirahat.
Tia, yang pikirannya langsung dipenuhi oleh berbagai pertanyaan, hanya menurut mengikuti Aldi.

'Apa ini? Ada apa ini? Kenapa dia ngajak duduknya sambil megang tangan aku? Dan kenapa aku deg-degan gini. Oke, tenang Tia. Ini hal yang biasa banget kok. Dia cuma ngajak duduk kok. Ga ada maksud lain. Tenang, tenang.' Percakapan dalam diri Tia yang muncul untuk menenangkan pikiran. Menangkan debaran hatinya.


'Mana kelapa gw Don? Belom sempet lo makan kan?'
 
Seringai Aldi sambil mengambil kelapa dari tangan Doni. Dia mengambil satu kelapa lagi yang sudah disiapkan pemilik warung dan duduk di samping Tia.

'Ni, kelapanya kamu, Ia. Kamu pasti haus kan udah panas-panasan di pantai dari tadi?'

Aldi tersenyum sambil menyerahkan kelapa utuh ke tangan Tia. Tia balas tersenyum. Dia belum sepenuhnya menuntaskan percakapan dalam dirinya tadi.

'Makasih, Di..'




Wednesday, October 10, 2012

Hei, kamu. (4)

Semenjak sore hari di taman kampus itu, ada yang berubah.
Berubah pada Tia, dan mungkin berubah pada Aldi.
Yang jelas, frekuensi percakapan mereka meningkat dengan tajam.
Tak ada hari yang terlewat dengan obrolan tak-tentu-arah khas gaya bicara mereka, walaupun sampai sekarang, mereka belum bertemu lagi di kampus.
Dan yang jelas lagi, Tia jadi lebih sering tersenyum.

Dan hari ini, Aldi menjemput Tia di depan rumahnya. Percakapan di pagi hari tadi yang akhirnya membawa Tia membereskan perlengkapan fotografinya ke dalam satu tas ransel besar ini tampaknya sukses membuat Tia tersenyum sangat lebar. Bukan hanya karena memfoto adalah hobinya, tapi karena Tia sangat menyukai pantai dan air. Tapi ada satu rahasia kecil Tia pagi ini: yang membuat senyumnya semakin lebar hari ini adalah karena Aldi. Ya, Aldi.

'Hai, Di! Udah nunggu lama disini?'

Kata Tia sambil membuka pintu mobil duduk di samping Aldi yang duduk di belakang setir.

'Baru kok. Eh, kita jemput temen-temenku dulu di kampus terus baru kita langsung pergi ya. Tapi kamu udah makan siang belum? Kalau belum, kita makan siang dulu aja yuk, jangan sampai kamu ngga makan..'

Aldi bertanya sambil menatap Tia yang baru masuk ke mobil.

'Aneh. Tatapan Aldi aneh. Ngga biasanya dia ngeliat aku selekat itu. Dan nada bicaranya itu? Khawatir? Ah, mungkin hanya perasaanku saja. Mungkin itu hanya kamuflase untuk ngajak aku makan padahal sendirinya dia yang lapar,' pikir Tia

'Udah kok tadi makan siangnya. Emangnya kamu belum? Kalau belum, yuk makan siang dulu. Nanti kamu ga konsen nyetirnya lagi gara-gara kelaperan..hehehe'

'Aku udah kok, ini udah kekenyangan. Aku cuma ngga mau aja kalau kamu belum makan Ia, nanti kamu malah sakit lagi kan kita mau angin-anginan di pantai. Kalau gitu, kita pergi sekarang aja yuk.'

Jadi, yang tadi itu apa? Betul-betul khawatir?

Hai, kamu. (3)

'Tia, aku sama temen-temen sma ku mau hunting sunset nih di pantai. Kamu mau ikut ga?'

whatsapp dari Aldi mengawali pagi Tia hari ini. Sambil setengah mengantuk, Tia hanya membalas singkat,  

'Kapan?'

tak sampai 10 detik, balasan itu datang dengan memberudu,

'Nanti sore.'

'Berangkatnya nanti siang pake mobilku, supaya kita masih sempet ngejar sunsetnya'
'Ikut yuuk'
'Mumpung besok hari minggu niih'

Pikiran Tia yang belum tersinkronisasi dengan baik itu pun bertambah bingung. Kebingungan yang hanya bisa membuat mata Tia mengerjap-ngerjap tanpa mengetikkan apapun di layar handphone touchscreennya itu.

'Hei, tidur lagi ya kamu?'
'Ikut yuuk Tia'
'Tenang aja, kamu pasti bakal aku jagain kokk, ga akan digodain temen-temenku'
'Ayo dong Ia, kapan lagi bisa hunting bareng kamu'

Rayuan Aldi yang terakhir itu tampaknya bisa meluluhkan Tia. Walaupun masih ragu, akhirnya ada satu kata yang bisa dibalas.

'Ok'

Hei, kamu. (2)

Tak ada yang tahu kapan cinta itu datang. Tak ada yang tahu juga dimana, dan dengan cara bagaimana cinta itu muncul. Dan sayangnya, tidak ada yang bisa menolak ketika cinta itu telah datang.

Begitu juga dengan Tia.
Dia tak pernah menyangka bahwa di sore yang biasa itu, pada percakapan yang biasa itu, panah cinta telah melesat menghujam hatinya yang memang telah lama tidak terhujami.

'Hai, Ia! Lagi ngapain sore-sore gini jalan sendirian di kampus?'

Tepat ketika shutter kamera yang tengah dibidiknya menangkap gambar seekor kucing yang tengah berlari berkejaran di taman kampus. Tia menoleh. Ternyata Aldi, tersenyum.

'Hai, Di! Lagi iseng foto-foto aja nih, enak abisnya udaranya buat jalan-jalan sore,'
balas Tia sambil balik memperlihatkan senyumnya yang lebar. Lanjutnya, 'Kamu sendiri, lagi ngapain Di? Belum balik?'

Aldi adalah teman seangkatannya di kampus. Berbeda jurusan, tapi pertemanan mereka semenjak tingkat pertama kuliah terjalin karena hobi mereka yang sama, fotografi. 

'Abis main basket di lapangan, Ia. Kamu tadi lagi foto apa? Liat dong!'

dan dengan segera tangan Aldi mengambil kamera yang sedari tadi hanya dipegang oleh Tia semenjak dimulainya percakapan ini. Gambar kucing, pohon, bebatuan, dan banyak gambar lainnya hasil bidikan tia sore itu dilihat satu-persatu oleh Aldi.

'Hahaha, aku ga nyangka ternyata kampus kita ini bisa ngehasilin foto-foto bagus kayak gini ya. Bagus juga kamu ngambil anglenya,'
kata aldi sambil terus memperhatikan foto-foto itu. Tia, dengan tergelak menjawab sambil merebut kembali kamera miliknya.
'Yeeee, ngeremehin aku. Emang kamu doang yang bisa ngefoto bagus..'

Seperti itulah hubungan mereka. Terikat dalam suatu pertemanan yang bahkan tak menyadari bahwa awal dari rasa suka itu ada. Terutama Tia.

Hai, kamu. (1)

Sore itu, sore yang biasa.
Hujan tidak, panas pun juga tidak.
Sore itu, kampus sedang sepi. Jam-jam itu memang sedang waktunya para mahasiswa yang cemerlang itu mengikuti kelas sore.
Hanya semilir angin yang memainkan ujung-ujung rambut ditemani oleh guguran daun yang telah berubah warna menjadi kuning.

Tapi siapa sangka, di sore hari yang biasa itu, menjadi suatu awal terjadinya hal yang luar biasa.
Setidaknya, luar biasa di mata dan di hati Tia.

Sore itu, seperti biasa Tia berjalan-jalan menghabiskan waktu sorenya. Suasana sore hari dimana orang-orang telah selesai melakukan pekerjaannya di hari itu memang menjadi waktu favoritnya, lebih diantara pagi, siang ataupun malam hari. Pemandangan langit senja yang memunculkan semburat-semburat jingga makin menambah kecintaannya akan sore hari. Tak banyak yang berbeda pada sore itu dari sore-sore sebelumnya. Hanya ada satu. Hanya satu.





I Can

Do you know my another favorite song when i need a motivation to do something?

I can, by Nas.

So listen to the song,

I know i can,
be what i wanna be,
if i work hard at it,
i'll be where i wanna be
i know i can, i know i can
be what i wanna be, be what i wanna be
if i work hard at it, if i work hard at it
i'll be where i wanna be, i'll be where i wanna be

b, b boys and girls listen up, you can be anything in the world

in god we trust, an architect, doctor, maybe an actress
but nothin' comes easy it takes much practice,
like i met a woman who was becoming a star,
she was very beautiful leaving people in awe
singin' songs lena Horne, but the younger version,
hung wit' the wrong person, got her stunger than irwin,
cocaine sniffi'n up drugs all in her nose,
could've died so young, now looks ugly and old,
no fun cuz now when she reaches for hugs
people hold thier breath cuz she smells of corrosion and death,
watch the company you keep, and the crowd you bring,
cuz they came to do drugs and you came to sing,
so if you gonna be the best im'a tell you how,
put your hands in the air and take the vow

i know i can, i know i can
be what i wanna be, be what i wanna be
if i work hard at it, if i work hard at it
i'll be where i wanna be, i'll be where i wanna be

b, b boys and girls listen again

this is for grown looking girls who's only ten,
the ones who watch videos and do as they see
as cute as can be, up in the clubs with fake i.ds,
careful 'fo you meet a man with h.i.v.
you can host a tv like oprah winfrey
whatever you decide, be careful, some men be rapists
so act your age, don't pretend to be older than you are,
give yourself time to grow, you're thinking he can give you wealth
but so young boy, you could use alot of help you know
ya thinkin' life's all about smokin' weed and ice,
you don't wanna be my age and can't read and write
beggin' different women for a place to sleep at night,
smart boys turn to men and do whatever they wish
if you believe you can achieve, then say it like this

i know i can, i know i can
be what i wanna be, be what i wanna be
if i work hard at it, if i work hard at it
i'll be where i wanna be, i'll be where i wanna be

b before we came to this country,

we were kings and queens-never porch monkeys
there was empires in africa called kush,
timbuktu, where every race came to get books to learn from black teachers
who taught greeks and romans, asians arabs, and gave them gold
when gold was converted to money it all changed
money then became empowerment for europeans,
the persian military invaded
they heard about the gold, the teachings and everything sacred
africa was almost robbed naked,
slavery was money, so they began making slaveships
egypt was the place that alexander the great went
he was in shock that in the mountains were black faces
shot off their nose to impose what basically
still goes on today you see
if the truth is told the youth can grow,
they'll learn to survive, until they gain control
nobody says you have to be gangsters, hoes
read more, learn more, change the globe
ghetto children do your thing
hold your head up little man you're a king
young princess when you get your wedding ring
your man's saying she's my queen
 
 i know i can, i know i can
be what i wanna be, be what i wanna be
if i work hard at it, if i work hard at it
i'll be where i wanna be, i'll be where i wanna be


a really good lyrics, and even got an award for that.
it is really true, that if we WANT to be someone or to something,
just believe that we CAN do it :D


I know I can be what I wanna be,
If I work hard in it, I'll be where I wanna be.

*\(^o^)/*

Sunday, October 7, 2012

Happy Birthday, Love ♥

Hey! It's October 7th!

Though you are far far away now and we can't celebrate your birthday together, but still, hope you have a blast birthday there with your new friends :)
So it's also been 5 years since our togetherness. Although you said that we should change our anniversary date to July 15th, but for today, I want to say to you again: 'Happy seventh!'.
I haven't prepared anything for you this year. Really, I don't know what to do today to celebrate your birthday.
If I can, I'll go to Paris right away, knock your dormitory door and bring a cake with a candle on top of the cake. But we know i can't. And i guess we still have to be patient for couple months more to see each other again in real, not in that square things like we do everyday.
Hope a thousand good things for you. Maybe a million. Or more.

Anyway, words are really not enough to explain my love for you.
But let me, just in this letter to you, say this things for you.
I love you. I do.

Happy birthday, Love.
God is always be with us. Anywhere, Anytime.

Friday, October 5, 2012

hmmmmm

So now, in every morning when i wake up, i always thinking 'What day is today?'

Time goes fast. Really fast.
With all of the work and study madness, me now can't differentiate time.
Day by day, week by week, and suddenly it'll year by year.
And I guess, there will be a time when i suddenly realize that i'm old enough.

Tuesday, October 2, 2012

Namanya juga newbie! :p

Everyone must have their 'first' at everything.
As for me now, although this isn't my first for sewing a clothes, this is my first time to make it in a big number of production. Moreover, this is my first time to make clothes not only for myself, but also for selling it.

It comes from a random thought. When suddenly i got the idea to run a small bussiness by make this clothes when i was shopping in the street market this sunday morning, there's someone who give me and my husband a late gift for our wedding. It is a money, and i thought if i just spend that money just for eat or another shopping, the money will just gone and not return to us. I went to the market to buy a lot of fabric in the afternoon. And now, while i'm doing it myself, i know a lot of new thing, and this is exciting!! :)

I know i'm still a newbie in this bussiness, and also i am new in sewing-things. But i'm satisfied with the results.

The most important thing is not the money that you'll make by selling this clothes. But the experience that you had, the excitement of making things, the proud that you feel, the thought that YOU CAN, that is more important. Money is the bonus. A nice bonus, though :D

Well at last i wanna say, just don't hesitate to explore and build your ideas. You can if you want, not you want if you can :) :)

Happy BATIK Day!

Batik, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah kebudayaan Indonesia, kini telah terkenal di mancanegara. Tepatnya, semenjak UNESCO menetapkan pada tanggal 2 oktober 2009 bahwa batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi  (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity), batik mulai mendunia. Sejak saat itu, setiap tanggal 2 oktober diperingati sebagai hari batik nasional.

Menurut penglihatan saya, batik telah sangat umum digunakan oleh semua kalangan masyarakat, bahkan untuk pakaian sehari-hari. Ketika jaman SD dulu, batik itu identik dengan hari jumat, karena hanya setiap hari jumatlah orang-orang memakai batik. Namun sekarang, batik telah menjadi gaya hidup, bukan hanya di hari tertentu saja. Sudah muncul model batik yang bermacam-macam, dengan warna yang berwarna-warni sehingga menambah kesemarakkan ragawi.

Tetapi seiring dengan mendunianya batik itu sendiri, memunculkan kekhawatiran dan keprihatinan akan nasib dari para pengrajin batik tradisional itu sendiri.

Kenapa?

Mengutip dari artikel di yahoo.com:
"Kain batik berbeda dengan kain bermotif batik. Kain batik dibuat dengan menggunakan teknik batik, yaitu teknik menahan warna dengan cairan malam lewat medium canting. Sedangkan kain bermotif batik adalah kain tekstil dengan motif batik yang dicetak dengan menggunakan mesin.

Perbedaan yang paling terasa adalah tentu saja harganya. Yang buatan tangan manusia dan menggunakan hati jauh lebih mahal dari kain yang dibuat oleh mesin  yang tidak berperasaan.

Kekhawatiran saya berawal dari harga kain bermotif batik ini. Karena jauh lebih murah, tentu saja lebih banyak masyarakat yang berminat dengan kain bermotif batik.

Karena lebih murah, lalu orang lebih memilih kain bermotif batik. Akibatnya kain batik tulis atau cap kemudian menjadi tidak laku. Kalau kain-kain ini tidak laku, lalu para perajinnya akan berhenti membatik karena tidak ada lagi pemasukan buat mereka.

Yang lebih menyeramkan, akan semakin banyak generasi muda keturunan para pembatik ini yang tidak ingin melanjutkan membatik lagi karena profesi ini dianggap tidak menjanjikan.

Mau tahu fakta yang lebih menyedihkan? Beberapa kain bermotif batik yang beredar di Indonesia tidak sedikit yang diproduksi di Cina.
"

Memang, mungkin tidak banyak yang tahu tentang hal ini, termasuk saya. Dan mungkin, tidak semua orang tahu apa itu  bedanya batik tulis, cap atau print. Saya akui bahwa banyak orang yang memilih bukan atas bahannya terbuat dari apa, tapi lebih berdasarkan harga dan motif yang disukainya, termasuk saya lagi, hehe

Tapi, setelah kita tahu hal ini, tak ada salahnya bukan bila kita lebih teliti ketika kita akan membeli kain batik? Kalu ada uang yang lebih, kenapa tidak? Kualitasnya pun akan lebih bagus kok kalau kita beli batik tulis atau cap.

Jadi, ayo, mari kita lestarikan budaya batik kita, sekaligus mensejahterakan kehidupan para pengrajin batik tradisional  :)


Palembang (8) A big NO for cinema!

NO NO, I DON'T WANT TO WATCH A MOVIE IN THIS CITY ANYMORE. *lebay*

But seriously, i really disappointed by this cinema. When the price is as the same as in Bandung, i expect the same condition and also same comfort. And do you know what i've got? The electricity was off twice, so the movie get stopped in the middle of the story! Also, along the movie was playing, the peoples were chatting to each other and make some noises. The surprise thing is, when in Bandung if the viewer make just a little noise, everybody will "shhht" at him/her, but in Palembang, nobody do it like that and they let them chat. Annoying!

Well, i don't know if this is only my experience or maybe this is the culture of the Palembang peoples, but if you take me to the cinema again in palembang, sorry, i refuse it. -.-


Palembang (7) Kamaro Island

One of the famous tourist attraction in Palembang is Kamaro Island. This island is a small island in the middle of Musi river, and has a pagoda and also a shrine for chinese people. You can reach this island by using a boat from port in Ampera bridge, but you can also take a car to the nearest main road (near Pupuk Sriwijaya factory) but after that you still have to take a boat across the land and the island.

There's two kind of boat that they'll provide you, traditional boat and speed boat. If you took traditional boat, you'll arrive Kamaro Island after 30-40 minutes sailing from Ampera bridge. It cost 100-150k per boat for 4-6 persons. But if you took speed boat, you can reach it for only 15-20 minutes. But it cost more expensive, around 300k. Tips: Don't forget to bargain the boat price to the owner. The boat will take you to the island, and then wait for you there, after that they took you back to Ampera Bridge.

In Kamaro Island, there's nothing much to do besides took a picture in front of the shrine and the pagoda and drink the fresh coconut water. Well, in the really hot day like that, coconut water is really a refreshment! :D

Anyway, it's worth to come here, hehehe

[fotonya menyusul yaaaa.. :D]