Friday, August 18, 2023

wish x consistency.

 Memang keinginan manusia ga ada batasnya, ya. Seperti kata Mamah Uril di penjelasan Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan Agutus ini: Sky is the limit. 

Tapi sejujurnya, agak bingung juga mau menulis tentang apa untuk tantangan bulan ini. Sepertinya, jiwa-jiwa ambisius yang dulu lekat dengan nama besar ITB sudah menghilang dari pikiranku. Setidaknya, untuk saat ini. Semakin bertambah usia dan dengan rutinitas sebagai Ibu rumah tangga membuatku tidak lagi terlalu bernafsu untuk mengejar pencapaian-pencapaian yang 'wah'. Berhasil mengejar dan dapat diskon 50% dari Sh**pe aja udah seneng. Bandingkan dengan keinginan pada waktu kuliah dulu yang ingin kuliah dan tingga di luar negeri, ingin jadi professor, buat riset ini itu.. Bagai bumi dan langit. 

hiburanku tiap malem. btw postingan ini tidak bersponsor yah huehehe

Kalau ditanya apa keinginanku untuk saat ini, mungkin akan kujawab: konsisten. 

Kenapa 'konsisten'? Ya, sejatinya memiliki sebuah konsistensi untuk sesuatu hal itu merupakan hal yang sulit dan membutuhkan kerja keras. Konsistensi inilah yang ingin kumiliki dalam mengisi kehidupanku sehari-hari saat ini. Namanya juga keinginan, artinya belum tercapai kan.. Dengan kata lain, aku belum berhasil sepenuhnya dalam menerapkan hal-hal berikut ini: 

1. Konsisten dalam hidup (lebih) sehat

Seperti yang Mah Uril singgung di artikel di web MGN, keinginan untuk punya BB ideal dan fisik bugar. Siapa sih ya yang tidak mau seperti itu, hehe.. Apalagi setelah pandemi yang membuat timbangan itu maunya ke kanaaann terus dan susah sekali diajak balik ke kiri. Rasa-rasanya hanya minum air putih saja sudah jadi daging. Beda betul dengan timbangan anak-anak yang susaah banget diajak ke kanannya. *Mamah curcol * Apalagi kalau lihat foto-foto nostalgia sewaktu kuliah, auto bersenandung 'Bajuku dulu.. tak begini..~~~'

On a more serious note, trigger utama kenapa ingin hidup lebih sehat adalah: beberapa suami atau saudara dari teman-teman baikku terkena kanker. Sudah tahu dari dulu bahwa kanker itu ganas dan menyeramkan, namun baru benar-benar merasa tersentil ketika melihat orang-orang terdekat struggle dan berjuang melawan itu. Imaji kanker itu sebagian besar diderita oleh orang yang sudah berumur senja pun runtuh karena teman-teman yang divonis menderita kanker itu sepantaran hanya terpaut beberapa tahun saja. 

Jadi target kecilnya sekarang sih hanya berusaha untuk makan lebih sehat.. lebih sadar dalam makan minyak (kurangi gorengan mylufff).. Sulit, apalagi buatku yang tipenya stress-eater, hehe.. Dan perbanyak olahraga (i'm such a lazy ass btw).. Bisa joging 2km ga berhenti pakai pace yang kayak jalan kaki aja udah pencapaian, hehe.. Syukur-syukur bisa ikut 10k tahun depan (mulai ambisius) huehehehe..

my very very first 5k run! 
there is always a first time in everything.
walaupun pace seadanya tapi ku tetap senangggg dengan pencapaian ini, Alhamdulillah

2. Konsisten dalam menulis

Menulis baik pakai tulisan tangan maupun menulis di blog atau media lain sebetulnya adalah salah satu bentuk atau caraku untuk untuk self-healing. Pernah ikut dalam suatu seminar/acara parenting di sekolah anakku dan salah satu yang kuingat adalah: di umur 30-40an sepertiku, salah satu yang dibutuhkan adalah untuk produktif. Waktu itu kupikir, pantas saja aku uring-uringan semenjak hanya menjadi full IRT. Ternyata, kebutuhan untuk bersifat produktif  itu kurang terpenuhi. Merasa kurang bermanfaat bagi orang banyak, apalgi dengan title 'lulusan ITB' yang kadang-kadang jadi terasa berat dipundak. Makanya, lewat menulis tulisan yang bermanfaatlah rasanya diriku lebih merasa produktif dan mudah-mudahan dapat memberikan manfaat bagi orang yang membaca tulisan-tulisanku, baik itu di blogpost, Instagram, ataupun media lainnya. 

Senang sekali bisa bergabung menjadi salah satu author dan editor di ebook ini. 
Looking forward to another ebook project!
Yang belum pernah baca bisa baca disini yaa..

Menulis gratitude journey juga disebut-sebut sebagai salah satu cara healing yang bisa mendekatkan kita kepada yang Kuasa. Memetik dari Al Quran surah Ibrahim ayat 7 yang artinya '..Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu..' 


Kedua konsistensi inilah yang paling ingin kulakukan, paling tidak dalam waktu dekat ini. Tentu saja ada lebih banyak konsistensi yang ingin kucapai, misalnya: konsisten untuk tidak selalu marah-marah ke anak-anak.. konsisten untuk tetap sabar dan selalu tersenyum.. dsb dsb dsb.. banyaaaakk... once again, sky is the limit kan?? hehehe

Kata orang mah sebaiknya kalau kita punya keinginan sebaiknya tidak diberi tahu ke orang-orang supaya terhindar dari ain.. Maka dari itu, untuk yang membaca blogpostku ini dan juga blogpost Tantangan MGN bulan ini lainnya, mari kita doakan yang baik-baik semoga keinginan para mamah ini dapat terkabul Aamiin aamiin ya Rabb :)

Semangattt Mamah semuaaa, semoga kita bisa berjuang bersama untuk mencapai keinginan kita masing-masing yaa! 💪


21 comments:

  1. Yayyy aku juga senang e-book MGN kesampaian. Semoga segera mulai lagi ya teh, insya Allah

    ReplyDelete
    Replies
    1. yeaayy, hayuk teh Andinaa ditungguuu ajakannya hehehe

      Delete
  2. Jadi semangat deh teh Aiti.
    Yuk! Bikin E-Book berikutnya

    ReplyDelete
  3. Terima kasih Teh Aiti semangatnya, selamat berjuang untuk kita semua dalam terus meraih cita-cita. Bismillah.

    Wah Teh Aiti, semoga diberi kemauan dan kemampuan untuk KONSISTEN ya Teh. Lima kilo dengan pace 10 itu sudah keren Teh, dan betul kata Teh Aiti, selalu ada yang pertama untuk semua hal ehehe. Suatu saat pasti bisa marathon 10 k, Teh. :)
    Ngomongin lari, jadi teringat polusi. Mungkin untuk sementara olahraga indoor dulu saja Teh Aiti, ngikutin Youtube-nya Leslie Sansone juga asik Teh. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa betul teh uril, akhirnya sekarang mengurangi frekuensi larinya.. tp sebenrnya alesannya karena ternyata muka jadi belang gosong karena baru bisa lari nya jam 8 pagi abis nganter sekolah.. huehehehe

      Delete
  4. Toss dulu teh sesama gorengan lovers😂. Terima kasih sudah berbagi cerita teh, aku juga mengalami masalah yang sama soal konsistensi. Niat sih ada, tapi anget2 ta** ayam, jadi pengen ini itu termasuk olah raga, nggak mulai-mulai juga. Semoga bisa ikutan teh Aiti paling nggak untuk berani mulai dulu ya. Pace lambat boleh lah ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin semangatttt teh! Yuk kita sehat bareng!

      Delete
  5. Aamiin. Aih, jadi terpicu buat merutinkan jalan kaki lagi. Yuk yuk semangat konsisten dalam hal2 positif yuuuk 🤗

    ReplyDelete
    Replies
    1. yuk yuk teh Alfiii.. kalau di Perancis mah enak ya untuk jalan kaki.. trotoar bagus udara juga bersih.. kalau di Indonesia mah, ya gitu deh hehe

      Delete
  6. Konsisten itu ya memang kunci keberhasilan hidup. Sepakat nih, kenapa itu malah jadi masalah sejuta umat? I feel you too.

    ReplyDelete
    Replies
    1. betulll sekali teh shanty. Istiqomah yang sulit ya tehhh >.<

      Delete
  7. Tos dulu teh, aku juga ingin konsisten jaga tubuh dan menulis ✋Salah satu jalannya memang dengan ikut komunitas, ya. Supaya semangat terjaga karena liat orang lain juga rajin nulis. Semoga tetap konsisten menjaga konsistensi 😁 Aamiin

    ReplyDelete
    Replies
    1. semangat teh ilma! suka sekali dengan kata-kata 'semoga tetap konsisten menjaga konsistensi'. Aaamiin aamiin bisa seperti itu hehe

      Delete
  8. Duuuh ini keinginan aku juga. Teteh seperti menuliskan isi otakku hahaha. Semoga diberikan rezeki kesehatan, kelapangan, dan kesempatan untuk mencapai semua cita-citanya ya Tehh :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku baru baca blognya teh restu, mirip yaa intinya yang kita tuliskan hehee.. Aamiin doa yang sama untuk teh Restu juga yaa

      Delete
  9. Konsisten itu teorinya gampang tapi praktiknya susah luar biasa, apalagi kalau sekali lengah maka harus kembali lagi untuk konsisten. Tapi kuncinya ya jangan menyerah untuk tetap konsisten. Pastinya konsisten itu butuh komitmen, bukan sekedar niat, hehehe... Semoga berhasil ya teh!

    ReplyDelete
    Replies
    1. betuull sekali teh Risna.. Terima kasih semangatnya ya teeeh!

      Delete
  10. Utamanya kayaknya sebagian besar dari para Mamah tuh pengen sehat deh. Soalnya kalau sehat yaa memudahkan mencapai keinginan yang belum terwujud kan...

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa bu Hani, apalagi semenjak pandemi, yang sebelumnya kesehatan seolah-olah take it for granted, tapi ternyata kesehatan itu sebegitu pentingnya untuk kehidupan kita yaa :)

      Delete
  11. Hidup konsisten sehat rasanya lebih "menantang" dari mencapai hidup sehat dari gak sehat ya, Teh. Semangat terus, Teteh. Yay, ikut senang dengan e-booknya :)

    ReplyDelete