Monday, May 26, 2014

while transit



i just want to post my writing this morning, cos i finally have an internet connection in my laptop haha.. 
***
 
So now I am waiting in Kuala Lumpur for my flight to Penang. I have like 3 hours before my next flight, and thank God that I didn’t take the second flight from CGK to here, because I think I’ll be late for the flight to Penang. Haha..

Seperti trip-trip gw sebelumnya dari project kampus, of courseeeeee gw ga akan menyianyiakan perjalanan gw hanya buat mendekam di venue doang doooongg hahahaha.. *evil smirk* and this time I am ready to explore Penang! Walaupun sedikit lonely sih soalnya my partner in crime kalau lagi acara kayak gini (baca: Mia dan Aul) ga ngikut, yah yasudahlah ya life must go on *apa sih* :p
Bicara ttg partner in crime, gw jadi inget beberapa hari lalu waktu acara IPA di Jakarta, Mia bilang kalau dia ditanyain terus sama orang2 (yang kenal kami berdua tentunya) dimana gw. Kata Mia sih, kita udah kayak CC, Couple Conference, saking seringnya ikut seminar sana-sini dan bertualang sana-sini. Hihihihi xD

Back to topic, sebenernya blom ada persiapan apa-apa sih (baca: travel guide book) buat menjelajah penang. Tapi berhubung kotanya kecil *kalo dari google maps sih* dan rekomendasi dari temen buat nyewa sepeda disana buat muter2, bisa lah yah kt bertualang hehehe.. kalau kata NatGeo sih, Let’s Get Lost! Tapi gw jg gamau nyasar juga sih… xD

Anyway, gw mau ngereview dikit bandara barunya Air Asia ini, KLIA2. Kalau sebelum2nya kita landing di LCCTnya Kuala Lumpur yang kecil dan panas itu, sekarang mulai tanggal 9 May ini all Air Asia flight udah dipindah ke bandara baru ini. Namanya juga masih baru, jadi bandaranya bersih bgt. Terus luaaaaasss bgt dan kaki gw sampai pegel. Ada kali jalan kaki hampir 20 menit dari gate pesawat sampai ke imigrasi dan ambil bagasi. Naik level turun level, lumayan lah ya olahraga pagi buat ngurangin kalori gara-gara makan nasi lemak di pesawat tadi hahaha.. 

Yah yasudahlah, segitu dulu.Nulis gini jadi ngantuk, gawat kalo ketiduran disini nanti malahga keangkut ama pesawat lagi, haha xD bye!

Wednesday, May 7, 2014

(Mulai) Melek Investasi, Yuk! (2)

Okey, nyambung sama post yang sebelumnya, aku pengen ngebahas dikit nih tentang reksadana hehe..

Jadi setelah baca-baca sana-sini, ada 4 jenis reksadana:
1. Reksadana Pasar Uang
2. Reksadana Pendapatan Tetap
3. Reksadana Campuran
4. Reksadana Saham

Untuk lebih jelasnya tentang masing-masing pengertiannya, silahkan baca disini atau googling sendiri, banyak kokk dan cukup lengkap. Yang jelas sih, dari reksadana pasar uang sampai saham itu berbanding terbalik antara resiko dan juga profit (pengembaliannya). Kalau mau cari aman, masuk aja ke reksadana pasar uang, tapi profitnya sedikit. Kalau berani ambil resiko, masuknya ke reksadana saham yang biasanya profitnya lebih besar. Dan sebaiknya, kalau kita sudah memutuskan untuk masuk ke reksadana berarti kita siap untuk berinvestasi untuk jangka panjang, karena biasanya reksadana ini baru untung ketika sudah beberapa tahun.

Kenapa saya pribadi memilih reksadana?
Ada beberapa alasan sih, pertama yang pasti karena aku ingin punya pegangan terutama untuk biaya sekolah (calon) anakku nanti. Serem juga ngeliat total biaya yang kira-kira diperlukan untuk anak sekolah dengan inflasi yang besar, bisa mencapai angka Milyaran gitu. Maaak, mana punya duit kalau sebanyak itu kalau baru mau mulai nabung nanti. Mudah-mudahan dengan reksadana ini nanti mencukupi deh uangnya, Insya Allah :D

Alasan kedua, yaa karena sebenernya belom cukup punya duit yang banyak sih buat beli rumah buat investasi, makanya aku sama mas mau invest yang kecil-kecilan dulu ya, yang penting kita udah usaha daripada uangnya mengendap di tabungan biasa atau yang gawat malah abis dipake jajan, hehe.. Start small but start now! (minjem kata-katanya Mbak Prita Ghozie hehe..)

Alasan ketiga, karena ga ribet :D Aku ini anaknya males banget yang ribet-ribet, makanya invest lewat reksadana ini lumayan banget ngebantunya biar ga ribet hehe.. Kebayang bgt deh kalau aku sendiri yang main saham gitu, yang ada harga sahamnya naik atau turun aku ga akan tau karna ga pernah ngecek ke bursa saham hahaha..

Yuk yuk, ikutan juga yuk mulai investasi! :D

Tuesday, May 6, 2014

(Mulai) Melek Investasi, Yuk! (1)

Entah kenapa tiba-tiba aja pengen share masalah investasi ini, hehe :)

Mau cerita dulu ya dikit, setelah hampir 2 tahun nikah ini aku baru kepikiran untuk masalah investasi ini mungkin baru 2 bulan terakhir ini. Dan langsung ngerasa kalau ini sebenernya udah telat bgt, tapi telat gapapa lah ya daripada ga memulai sama sekali, hehe..

Mungkin alasan lain kenapa aku baru memulai berpikir tentang investasi ini adalah kehidupan kami yang baru mau mulai settle, haha.. Setelah long distance Paris-Bandung yang zuperrrrr zekali itu beres, akhirnya kami mulai long-distance Balikpapan-Bandung. Boro-boro dulu kepikiran investasi, yang ada kerjaannya ngitungin berapa bulan lagi bisa ketemu si mas (walaupun skr masih gitu jg sih, haha :p)

Ok, berawal juga dari baca blog dan twitter temen-temen yang cerita bahwa mereka mulai beli reksadana, akhirnya aku tertarik dan mulai mencari tahu apa sih sebenernya reksadana itu. Dulu aku pikir sih cukup-cukup aja kalau aku hidup ga boros dan nabung di bank atau paling mentok yah masukin ke deposito buat pegangan hidup nantinya, but eitss, ternyata aku salahhhhhhh >.<

Masih ga yakin dan ga paham tentang apa itu reksadana dan temen-temennya itu dari hasil googling, akhirnya aku beli beberapa buku tentang ekonomi-ekonomi gitu. Mumet sih, awalnya. Mana ngerti masalah saham dan retur blablabla itu, haha. Akhirnya aku baca bukunya Prita Ghozie yang Make It Happen, dan finally aku (hampir) bisa ngerti tentang perlunya investasi itu. Recommended bgt, baca deh!

Kasarannya sih gini, kalau kita nabung di bank di tabungan biasa itu, paling-paling bunga atau bagi hasilnya itu sekitar 2% (cmiiw). Kalau masuk deposito, itu bunganya sekitar 7-10% (cmiiw lagi). Tapi kalau kita masukin investasi, reksadana misalnya, pengembaliannya itu bisa bertambah hampir 25% loh!

Nah, dari kasaran itu, terlihat jauh beda kan untungnya dari investasi kalau dibandingkan dengan tabungan? Makanya, itu yang ngebuat aku rada nyesel kenapa baru mulai skr, hehe..

Friday, May 2, 2014

Buruh, hidup layak atau hidup mewah?

Sebetulnya sampai kemarin aku ga sebegitu excited dan tertariknya dengan MayDay. Aku sih seneng-seneng aja karena MayDay mulai tahun ini dijadikan hari libur nasional, which means aku bisa santai sama suami di rumah. Cuma ya sempet aja kepikiran kenapa mesti sampai dijadikan hari libur segala, dan sampai pada kesimpulan bahwa mungkin pemerintah ngebuat ini jadi hari libur karena hampir semua kegiatan perkantoran terutama di jakarta terganggu akibat demo dari para buruh. Setiap tahun, kayanya pada tanggal 1 Mei aku baca status curhatan temen-temen yang  bilang kalau jalanan jadi macet lah, rusuh lah, dsb. It's kind a relief juga sih kalau ini jadi hari libur.

Ok, back to topic. Jadi pagi ini waktu sarapan kebetulan banget yang disetel di tv itu channelnya tvone, yang sedang membahas ttg tuntutan buruh waktu MayDay kemarin, dengan narasumber dari pihak buruh dan ada dari pengusaha juga (cmiiw, aga lupa juga yg bapak2 itu perwakilan dari mana). Aku sempet baca tuntutan buruh untuk komponen hidup layak yang totalnya ada 89 items.

Yang bikin aku ngelongo, kok kayanya ada beberapa komponen disana yang 'sesuatu banget'.
Misalnya nih, celana panjang atau rok dengan merk Cardinal atau Boss. Setau gw, itu mahal. Dan setau gw, di itc pun banyak celana atau rok yang harganya jauuuh lebih murah daripada itu, dan tentunya sangat layak pakai juga. Okelah celana panjang atau rok itu merupakan bagian dari kebutuhan pokok manusia yaitu sandang-pangan-papan. Tapi dengan merk tertentu yang harganya lumayan mahal itu? Aku rasa itu sudah bukan kebutuhan pokok atau yang mereka sebut dengan kebutuhan hidup layak, tapi sudah masuk ke kategori mewah.

Trus  akhirnya, penasaran lah aku tentang sebenernya berapa sih, gaji mereka? At least berapa sih, nilai UMR per bulan, untuk kawasan DKI Jakarta itu?
Setelah googling, now i know UMR jakarta itu sebesar 2,4 juta. Lagi-lagi, it makes me feel so speechless. Gaji gw dan temen-temen gw yang kerja jadi asisten peneliti di kampus aja kayanya masih dibawah angka UMR yang diagung-agungkan itu, padahal pendidikan kami minimal S2 atau S3. Helloooow!

Yah okelah, jangan bandingin ama keadaan sendiri, subyektif bgt kayanya. Tapi coba aja lihat keadaan para petani atau guru honorer atau tenaga honorer lainnya. Kayanya keadaan hidupnya jauh lebih sekarat daripada para buruh itu tapi kok kayanya ga seheboh itu minta tuntutan sana-sini, bahkan ada tuntutan uang parfum segala. Musim hujan dan panas yang makin ga menentu sekarang ini, jelas makin membuat kacau siklus hidup petani. Padahal makanan yang kita makan itu semua bergantung dari petani. Coba aja kalau petani bisa mogok ga mau nanem padi, 1 masa tanam padi aja, pasti yang ada harga beras jadi melambung tinggi dan kita-kita semua juga yang akhirnya jadi susah. Salut buat petani.

Aku ga bilang dan ga berpikir kalau buruh ga boleh hidup layak. Semua manusia berhak untuk hidup layak kok. Tapi hidup layak itu berbeda dengan hidup agak mewah. Kadang-kadang aku heran, kalau memang begitu banyak tuntutan, berarti kan buruh itu ga puas dengan kehidupan kerja mereka. Kalau mereka ga puas, kenapa mereka ga keluar aja dan berhenti jadi buruh? Satu lagi, daripada mereka beli celana dengan merek cardinal atau boss atau beli parfum atau nonton bioskop dsb, kenapa uangnya ga dipakai untuk investasi reksadana gt atau ditabung buat ambil sekolah keahlian lainnya? Pasti uang yang bakal dihasilkan juga lebih daripada UMR yang setiap tahun mereka tuntut untuk naik. Pemerintah juga sih, kayanya takut banget dan manjain buruh, jadinya buruh hobi banget demo dan kayanya hobi banget nuntut.

Ah entah lah, aku ga begitu tau juga sih masalah ginian. Aku cuma ngomong opini dari kacamata orang awam, bukan dari kacamata buruh atau pengusaha apalagi pemerintah. No offense!