Friday, August 29, 2014

Hunting dokter kandungan di Bandung :D

Masalah yang satu ini sih sepertinya hampir semua ibu-ibu pernah ngalamin ya, cari-cari dokter kandungan yang cocok buat kita :D Cuma mau sharing pengalaman aja karna sempet cari-cari dokter dan gonta-ganti rumah sakit karena penasaran sama dokter-dokter yang banyak di review orang, hehe..

Pertama kali ke dokter kandungan, itu memang pas sebelum nikah sih, ceritanya mau pemeriksaan pra nikah gitu. Akhirnya ke dokter Tita di hermina pasteur, karena waktu itu cari dokter yang emang lagi praktek aja. Kesannya ke dokter Tita sih, baik lah lumayan, tapi agak pendiam gitu. Trus kan dikasih obat hormon ama beliau dan akhirnya jadi menstruasi hampir 2 minggu, pas balik lagi kesana mau nanya kenapa begitu eehh dokternya lagi cuti, yaudah akhirnya ke dokter Tina Dewi, masih di Hermina. Kesannya waktu itu sih, ini dokternya kok galak yah, ngomongnya tegas gitu jadi bikin jiper, tapi emang keliatan pinter sih haha.. Tapi dokternya islami gitu sih, jadinya suka walaupun kesannya galak :D

Teruuss 2 taun kemudian, pas tau hamil dari testpack, akhirnya dimulai lagi perburuan dokter. Waktu itu pengennya langsung ke dokter Tina, tapi beliau lagi ga praktek akhirnya nyoba ke rs Limijati karena penasaran ama rumah sakitnya. Dokternya jg cari dokter yang lagi praktek aja, dr. Muliati Wilamarta. dokternya masih muda, baik, cara ngomongnya lucu gitu. dokternya juga ngejelasin panjang lebar dan nanya2 tentang riwayat penyakit dan kesehatan yang pernah diderita. Surprise, karena di hermina ga pernah ditanyain gini dan gw jg bukan tipe orang yang banyak nanya dan cerita kalau lagi konsul ke dokter, haha.. Sayangnya, abis itu kan mau googling nyari-nyari rekomendasi ttg dokter ini di forum-forum, tapi ga ada euy yang ngebahasnya.. Jadi terpaksa cawww deh, abis takut sih ntar tiba2 ga pro normal, imd, asix, dll..

Sempet juga ke dokter Susan di rumah sakit Melinda. Kaget juga pas pertama kali liat dokternya, dokter gahul gitu dan ruangan prakteknya luas bangettt dan ga kayak di rumah sakit (ya iyalah, orang dia yang punya rumah sakitnya haha xD). Kesannya baik orangnya walaupun ngejelasinnya ga sepanjang-lebar dokter yang di Limijati, krn banyak pasien kali yaaa~~

Oiya, sebelumnya sempet jg keguguran setengah taun sebelum hamil ini, nah waktu itu langsung ke dokter Tina Dewi. Ternyata first impression itu ga selalu benar yah, haha.. Pas dateng itu beliau baik (walaupun nada bicaranya emang tetep tegas, emang begitu ternyata ngomongnya, bukan karena beliau galak hahaha) dan membesarkan hati sih, dan juga dia ga menyuruh untuk kuret karena di usg keliatan rahimnya udah bersih.

Okeee singkat kata sekarang akhirnya sudah menetapkan hati untuk memilih dokter Tina Dewi sbg dosgnya si krucil, hihi.. Dari review-review yang dibaca, dokter Tina pro normal, dan herminanya sendiri pro ASIX dan IMD, yeay!

ps: dari hermina, limijati dan melinda, ternyata harga kontrolnya itu yang paling murah di hermina. Pas kmrn di limijati, 230rb ga pake usg, di melinda jg sekitar 200-250rban di usg sekali, di hermina 166rb trus usgnya dikasih 3 lembar! Dokter Tina juga ngasih obat dan vitaminnya termasuk yang murah (sekitar 300rb utk 2 obat utk 1 bulan), kl dibandingin sama di limijati yang hampir 800rb hfftttt.

Semoga bisa jadi referensi yaah moms! :D

Thursday, August 28, 2014

Expecting moms! ^o^

This is my last week in first trimesters! Yeay!

Dan baru kesampaian untuk ngebuat blog tentang pregnancy thing ini, haha.. 
Maklum, mager banget semenjak hamil ini. Sebelum hamil jg kerjaannya mager terus sih, tapi kayaknya ga semager ini, haha *excuse*
Yes like any other or most of pregnant woman in the world, rempong bgt emang beberapa minggu kmrn dengan mual tak berujung, walaupun Alhamdulillahnya ga sampai muntah2 si, tp ya jd males makan dan males kemana-mana *tetep, mager :p*
Dulu ceritanya, waktu sebelum hamil ada banyak cita-cita nanti kalo hamil harus makan ini itu yang bergizi, mau ngelakuin ini itu biar anaknya pinter, nyatanya ~~~~~~ hanya tinggal kenangan. Ga mood banget dan yang ada malah sensi berlebih haha..
Kalau dari buku-buku dan sumber-sumber lain yang dibaca sih, symptoms ibu-ibu itu emang berbeda-beda. Ada beberapa temen waktu pregnancy awal itu sampai dirawat dan bedrest krn ga ada yg masuk makanan apa-apa, tapi ada juga yang kayak Ashanty istrinya Anang itu *sempet nonton infotainment waktu lg namu ke rumah orang* yang katanya ga ngerasa apa-apa sampai bingung ini hamil beneran apa ngga. Haha..

Belom banyak yang tau jg sih krn emg ga pengumuman (secara gamblang) ttg pregnancy ini di socmed *dengan asumsi ga ada yang baca blog krn udah lama ga aktif :p* I'll tell you why later.

Ciao! :*

Thursday, June 26, 2014

Kamis, 26 Juni 2014

My today's gratitude:

Akhirnya setelah sekian lama, ketemu lagi sama kak bagus! Well it is not in the right time or right situation sih, krn ketemunya gara2 ngejenguk kaka di boromeus. Tapi ada hikmahnya juga ya ka bagus sakit, kl ngga mungkin gatau lagi kpn bs ketemunya haha.. Btw, syafakallah ya kak! Semoga cepet sembuh! :D

Dan akhirnya juga, kesampaian bikin mac and cheese. Bela-belain ke supermarket setiabudi tadinya mau nyari gochugaru, tapi malah ga ada. Akhirnya malah belanja macem2 deh -.-" ga kuat iman emang kl lg groceries shopping, yg ada di list apa yg dimasukin di keranjang apa. Hihihi..

Tapi hasilnya asiiinnn bgt. Dan bentuknya jauh dr imajinasi. Hahaha.. next time bakal bikin sesuai recipe ah, biar ga gatot begini hihi..

sudah malam dan encok sudah mulai menyerang, nite all! :D

Tuesday, June 24, 2014

Peran Media

Hari ini kebetulan mendengarkan dan membaca tentang media (terutama televisi) yang menurut saya, sangat berkebalikan sekali.

Pertama, hari ini saya ikut seminar yang di sesi terakhirnya menampilkan peran media dalam mitigasi bencana alam (kira-kira seperti itulah temanya). Beliau ini dari kompas ini dan tim dari project 'Ekspedisi Cincin Api' yang menjelaskan tentang Indonesia yang berada pada lingkaran cincin api (gunung api). Program tersebut sangat mengedukatif terutama bagi masyarakat Indonesia karena kita hidup dan berada pada zona bahaya. Masih ingat letusan gunung Merapi atau gunung Kelud yang terjadi belum lama ini kan? Apa jadinya kalau masyarakat kita belum mengenal atau belum tahu bahayanya dari bencana ini? Mungkin sekarang banyak saudara-saudara kita yang telah meninggal dalam kejadian yang lalu itu.

Kedua, baru saja saya membaca tentang protes kepada acara YKS di trans tv. Jujur, saya pernah menonton acara itu karena penasaran dan sangat tidak suka acara itu. Protes yang terjadi sekarang adalah keluarga alm Benyamin Sueb yang tidak terima alm diibaratkan sama dengan anjing. Kalau saya yang jadi keluarganya sih, sudah pasti juga saya akan protes dan bahkan mungkin membuat petisi untuk menghentikan acara itu.

Anehnya, menurut saya rating dari kedua program tersebut berbeda, dimana YKS diklaim memiliki rating yang tinggi. Saya pernah membaca suatu komentar seseorang yang menyatakan bahwa acara YKS itu untuk hiburan orang menengah kebawah, dan karena mereka tidak siap dan tidak suka dengan acara tsb. tapi apakah benar? Apakah orang yang mereka bilang dengan kelas menengah kebawah itu ga berhak dapat program-program yang mengedukasi mereka dan menambah ilmu pengetahuan yang mungkin ga bisa mereka dapatkan di bangku sekolah? Atau mungkin, orang dari TVnya saja yang ingin mengambil jalan pintas untuk mendapatkan keuntungan dari rating tsb?

Peran media itu besar. Sangat besar.
Apalagi di kehidupan yang serba dipengaruhi oleh teknologi ini.
Seharusnya, orang-orang media tahu itu dan tidak diam saja dengan menghadirkan program-program 'bodoh' dan lebih banyak menghasilkan program-program edukatif untuk masyarakat yang lebih baik.
Bukankah memang begitu seharusnya?

Hal di atas hanya salah satu contoh saja dari peran media yang sangat banyak. Apalagi masa kampanye ini. Ya ga sih?
Yah, semoga, semoga pertelevisian ini dapat menjadi lebih baik. Amin.

Here it is again, my gratitude journal :)

Well, it's been quite a long time since my last post about my today's gratitude.
And you know what, i don't think my days from one or two years late is my best one.
Bored and wanna escape in almost every single second.
Full of anger and dissatisfaction.
Less thankful.

It is clear in my mind that my life now is the result from what i was doing before, what i was decided before. And we can never change what is in the past.
Although I know that maybe my stressful life will not be change in one night time, but I can change my way to think.
Look for a kindness and happiness for every day that I live, even the tiniest one.

I will start it again, and be happy once again.

Will you do the same like I do? Lets do it together. :)

Tuesday, June 10, 2014

delicious and super simple cinnamons apple

jadi ceritanya, beberapa waktu yang lalu sempet ngeliat resep untuk buat pastry gt. waktu itu di resep itu fillingnya keju, trus kepikiran untuk ngeganti isiannya dengan manisan apel.

jadilah kemarin melipir ke supermarket buat beli apel dan puff pastry (karna ga mau repot hahaha).. sejujurnya belum pernah sih bikin cinnamon apple itu, dan cuma coba-coba sama pake feeling aja bikinnya, hehehe

okee here is the recipe:

** 2 buah apple (terserah sih jenisnya mau yang mana, tapi menurutku lebih enak kalau pake apel yang keras dan less juicy supaya jadinya ga lembek letoy gitu)

** 4 sendok gula pasir (atau bisa diganti palm sugar atau madu, kl mau ditambah atau dikurang takarannya juga boleh)

** 1 sendok teh cinnamon (kayu manis) bubuk

**  a splash of vanilla essence

** a cup of water

cara masaknya?
gampang ajaaaa.. kupas dan potong2 applenya, jangan terlalu tipis ya,,
trus didihkan air + gula sampai larut, abis itu baru masukin cinnamon bubuk.. aduk aduk rata..
abis itu baru masukin applenya dan vanillanya..
masak sekitar 15 menit dengan api kecil sampai air gulanya tinggal sedikit..

voila!
jadi deeeehhh :D

gampang kaaann? hehehe..
tadi di kulkas kebetulan ada leftover crepe dan strawberry, akhirnya cinnamon applenya dimakan langsung deh dan ga jadi bikin pastry :p 

yumyuuuumm :D

Monday, May 26, 2014

while transit



i just want to post my writing this morning, cos i finally have an internet connection in my laptop haha.. 
***
 
So now I am waiting in Kuala Lumpur for my flight to Penang. I have like 3 hours before my next flight, and thank God that I didn’t take the second flight from CGK to here, because I think I’ll be late for the flight to Penang. Haha..

Seperti trip-trip gw sebelumnya dari project kampus, of courseeeeee gw ga akan menyianyiakan perjalanan gw hanya buat mendekam di venue doang doooongg hahahaha.. *evil smirk* and this time I am ready to explore Penang! Walaupun sedikit lonely sih soalnya my partner in crime kalau lagi acara kayak gini (baca: Mia dan Aul) ga ngikut, yah yasudahlah ya life must go on *apa sih* :p
Bicara ttg partner in crime, gw jadi inget beberapa hari lalu waktu acara IPA di Jakarta, Mia bilang kalau dia ditanyain terus sama orang2 (yang kenal kami berdua tentunya) dimana gw. Kata Mia sih, kita udah kayak CC, Couple Conference, saking seringnya ikut seminar sana-sini dan bertualang sana-sini. Hihihihi xD

Back to topic, sebenernya blom ada persiapan apa-apa sih (baca: travel guide book) buat menjelajah penang. Tapi berhubung kotanya kecil *kalo dari google maps sih* dan rekomendasi dari temen buat nyewa sepeda disana buat muter2, bisa lah yah kt bertualang hehehe.. kalau kata NatGeo sih, Let’s Get Lost! Tapi gw jg gamau nyasar juga sih… xD

Anyway, gw mau ngereview dikit bandara barunya Air Asia ini, KLIA2. Kalau sebelum2nya kita landing di LCCTnya Kuala Lumpur yang kecil dan panas itu, sekarang mulai tanggal 9 May ini all Air Asia flight udah dipindah ke bandara baru ini. Namanya juga masih baru, jadi bandaranya bersih bgt. Terus luaaaaasss bgt dan kaki gw sampai pegel. Ada kali jalan kaki hampir 20 menit dari gate pesawat sampai ke imigrasi dan ambil bagasi. Naik level turun level, lumayan lah ya olahraga pagi buat ngurangin kalori gara-gara makan nasi lemak di pesawat tadi hahaha.. 

Yah yasudahlah, segitu dulu.Nulis gini jadi ngantuk, gawat kalo ketiduran disini nanti malahga keangkut ama pesawat lagi, haha xD bye!

Wednesday, May 7, 2014

(Mulai) Melek Investasi, Yuk! (2)

Okey, nyambung sama post yang sebelumnya, aku pengen ngebahas dikit nih tentang reksadana hehe..

Jadi setelah baca-baca sana-sini, ada 4 jenis reksadana:
1. Reksadana Pasar Uang
2. Reksadana Pendapatan Tetap
3. Reksadana Campuran
4. Reksadana Saham

Untuk lebih jelasnya tentang masing-masing pengertiannya, silahkan baca disini atau googling sendiri, banyak kokk dan cukup lengkap. Yang jelas sih, dari reksadana pasar uang sampai saham itu berbanding terbalik antara resiko dan juga profit (pengembaliannya). Kalau mau cari aman, masuk aja ke reksadana pasar uang, tapi profitnya sedikit. Kalau berani ambil resiko, masuknya ke reksadana saham yang biasanya profitnya lebih besar. Dan sebaiknya, kalau kita sudah memutuskan untuk masuk ke reksadana berarti kita siap untuk berinvestasi untuk jangka panjang, karena biasanya reksadana ini baru untung ketika sudah beberapa tahun.

Kenapa saya pribadi memilih reksadana?
Ada beberapa alasan sih, pertama yang pasti karena aku ingin punya pegangan terutama untuk biaya sekolah (calon) anakku nanti. Serem juga ngeliat total biaya yang kira-kira diperlukan untuk anak sekolah dengan inflasi yang besar, bisa mencapai angka Milyaran gitu. Maaak, mana punya duit kalau sebanyak itu kalau baru mau mulai nabung nanti. Mudah-mudahan dengan reksadana ini nanti mencukupi deh uangnya, Insya Allah :D

Alasan kedua, yaa karena sebenernya belom cukup punya duit yang banyak sih buat beli rumah buat investasi, makanya aku sama mas mau invest yang kecil-kecilan dulu ya, yang penting kita udah usaha daripada uangnya mengendap di tabungan biasa atau yang gawat malah abis dipake jajan, hehe.. Start small but start now! (minjem kata-katanya Mbak Prita Ghozie hehe..)

Alasan ketiga, karena ga ribet :D Aku ini anaknya males banget yang ribet-ribet, makanya invest lewat reksadana ini lumayan banget ngebantunya biar ga ribet hehe.. Kebayang bgt deh kalau aku sendiri yang main saham gitu, yang ada harga sahamnya naik atau turun aku ga akan tau karna ga pernah ngecek ke bursa saham hahaha..

Yuk yuk, ikutan juga yuk mulai investasi! :D

Tuesday, May 6, 2014

(Mulai) Melek Investasi, Yuk! (1)

Entah kenapa tiba-tiba aja pengen share masalah investasi ini, hehe :)

Mau cerita dulu ya dikit, setelah hampir 2 tahun nikah ini aku baru kepikiran untuk masalah investasi ini mungkin baru 2 bulan terakhir ini. Dan langsung ngerasa kalau ini sebenernya udah telat bgt, tapi telat gapapa lah ya daripada ga memulai sama sekali, hehe..

Mungkin alasan lain kenapa aku baru memulai berpikir tentang investasi ini adalah kehidupan kami yang baru mau mulai settle, haha.. Setelah long distance Paris-Bandung yang zuperrrrr zekali itu beres, akhirnya kami mulai long-distance Balikpapan-Bandung. Boro-boro dulu kepikiran investasi, yang ada kerjaannya ngitungin berapa bulan lagi bisa ketemu si mas (walaupun skr masih gitu jg sih, haha :p)

Ok, berawal juga dari baca blog dan twitter temen-temen yang cerita bahwa mereka mulai beli reksadana, akhirnya aku tertarik dan mulai mencari tahu apa sih sebenernya reksadana itu. Dulu aku pikir sih cukup-cukup aja kalau aku hidup ga boros dan nabung di bank atau paling mentok yah masukin ke deposito buat pegangan hidup nantinya, but eitss, ternyata aku salahhhhhhh >.<

Masih ga yakin dan ga paham tentang apa itu reksadana dan temen-temennya itu dari hasil googling, akhirnya aku beli beberapa buku tentang ekonomi-ekonomi gitu. Mumet sih, awalnya. Mana ngerti masalah saham dan retur blablabla itu, haha. Akhirnya aku baca bukunya Prita Ghozie yang Make It Happen, dan finally aku (hampir) bisa ngerti tentang perlunya investasi itu. Recommended bgt, baca deh!

Kasarannya sih gini, kalau kita nabung di bank di tabungan biasa itu, paling-paling bunga atau bagi hasilnya itu sekitar 2% (cmiiw). Kalau masuk deposito, itu bunganya sekitar 7-10% (cmiiw lagi). Tapi kalau kita masukin investasi, reksadana misalnya, pengembaliannya itu bisa bertambah hampir 25% loh!

Nah, dari kasaran itu, terlihat jauh beda kan untungnya dari investasi kalau dibandingkan dengan tabungan? Makanya, itu yang ngebuat aku rada nyesel kenapa baru mulai skr, hehe..

Friday, May 2, 2014

Buruh, hidup layak atau hidup mewah?

Sebetulnya sampai kemarin aku ga sebegitu excited dan tertariknya dengan MayDay. Aku sih seneng-seneng aja karena MayDay mulai tahun ini dijadikan hari libur nasional, which means aku bisa santai sama suami di rumah. Cuma ya sempet aja kepikiran kenapa mesti sampai dijadikan hari libur segala, dan sampai pada kesimpulan bahwa mungkin pemerintah ngebuat ini jadi hari libur karena hampir semua kegiatan perkantoran terutama di jakarta terganggu akibat demo dari para buruh. Setiap tahun, kayanya pada tanggal 1 Mei aku baca status curhatan temen-temen yang  bilang kalau jalanan jadi macet lah, rusuh lah, dsb. It's kind a relief juga sih kalau ini jadi hari libur.

Ok, back to topic. Jadi pagi ini waktu sarapan kebetulan banget yang disetel di tv itu channelnya tvone, yang sedang membahas ttg tuntutan buruh waktu MayDay kemarin, dengan narasumber dari pihak buruh dan ada dari pengusaha juga (cmiiw, aga lupa juga yg bapak2 itu perwakilan dari mana). Aku sempet baca tuntutan buruh untuk komponen hidup layak yang totalnya ada 89 items.

Yang bikin aku ngelongo, kok kayanya ada beberapa komponen disana yang 'sesuatu banget'.
Misalnya nih, celana panjang atau rok dengan merk Cardinal atau Boss. Setau gw, itu mahal. Dan setau gw, di itc pun banyak celana atau rok yang harganya jauuuh lebih murah daripada itu, dan tentunya sangat layak pakai juga. Okelah celana panjang atau rok itu merupakan bagian dari kebutuhan pokok manusia yaitu sandang-pangan-papan. Tapi dengan merk tertentu yang harganya lumayan mahal itu? Aku rasa itu sudah bukan kebutuhan pokok atau yang mereka sebut dengan kebutuhan hidup layak, tapi sudah masuk ke kategori mewah.

Trus  akhirnya, penasaran lah aku tentang sebenernya berapa sih, gaji mereka? At least berapa sih, nilai UMR per bulan, untuk kawasan DKI Jakarta itu?
Setelah googling, now i know UMR jakarta itu sebesar 2,4 juta. Lagi-lagi, it makes me feel so speechless. Gaji gw dan temen-temen gw yang kerja jadi asisten peneliti di kampus aja kayanya masih dibawah angka UMR yang diagung-agungkan itu, padahal pendidikan kami minimal S2 atau S3. Helloooow!

Yah okelah, jangan bandingin ama keadaan sendiri, subyektif bgt kayanya. Tapi coba aja lihat keadaan para petani atau guru honorer atau tenaga honorer lainnya. Kayanya keadaan hidupnya jauh lebih sekarat daripada para buruh itu tapi kok kayanya ga seheboh itu minta tuntutan sana-sini, bahkan ada tuntutan uang parfum segala. Musim hujan dan panas yang makin ga menentu sekarang ini, jelas makin membuat kacau siklus hidup petani. Padahal makanan yang kita makan itu semua bergantung dari petani. Coba aja kalau petani bisa mogok ga mau nanem padi, 1 masa tanam padi aja, pasti yang ada harga beras jadi melambung tinggi dan kita-kita semua juga yang akhirnya jadi susah. Salut buat petani.

Aku ga bilang dan ga berpikir kalau buruh ga boleh hidup layak. Semua manusia berhak untuk hidup layak kok. Tapi hidup layak itu berbeda dengan hidup agak mewah. Kadang-kadang aku heran, kalau memang begitu banyak tuntutan, berarti kan buruh itu ga puas dengan kehidupan kerja mereka. Kalau mereka ga puas, kenapa mereka ga keluar aja dan berhenti jadi buruh? Satu lagi, daripada mereka beli celana dengan merek cardinal atau boss atau beli parfum atau nonton bioskop dsb, kenapa uangnya ga dipakai untuk investasi reksadana gt atau ditabung buat ambil sekolah keahlian lainnya? Pasti uang yang bakal dihasilkan juga lebih daripada UMR yang setiap tahun mereka tuntut untuk naik. Pemerintah juga sih, kayanya takut banget dan manjain buruh, jadinya buruh hobi banget demo dan kayanya hobi banget nuntut.

Ah entah lah, aku ga begitu tau juga sih masalah ginian. Aku cuma ngomong opini dari kacamata orang awam, bukan dari kacamata buruh atau pengusaha apalagi pemerintah. No offense!

Tuesday, April 29, 2014

Balikpapan, my new city

Ga kerasa udah hampir 1 tahun tinggal disini. Yaah walaupun masih bolak-balik Bandung dan ga full stay disini, tapi lumayan lah ya udah mulai familiar dengan kota ini yang untungnya ga terlalu besar.
Awal disini selama beberapa bulan pertama itu kami berdua ngekost karena mas mesti cabut lagi ke Paris. Sempet ga kesini selama 2 bulanan dan balik lagi bulan Februari sampai sekarang..

Karena selama ini kami berdua ga tinggal di tempat tinggal yang ada dapurnya, makanya kami (aku sih, kayanya) ngga terlalu ngeh dengan perbedaan harga yang cukup waw antara disini dan di Bandung, walaupun awal-awal mas udah bilang kalau harga di balikpapan itu lebih mahal drpd bandung. Fyi, aku suka bgt masak dan skr sedang terobsesi dengan clean eating, lengkap dengan salad, juice dan green smoothiesnya. Tapi berhubung susah buat masak-masakannya makanya selama disini kerjaannya beli makanan di luar mulu, skr pun makanan masih disediain di hotel tempat aku tinggal bbrp bulan belakangan ini. Baru-baru ini aja akhirnya kepikiran buat beli shake n take, semacem blender mini gitu supaya bisa bikin jus sendiri di kamar.

Jadilah kemarin itu gw ke ranch market di Plaza Balikpapan. Ceritanya mau beli sayuran organik buat bikin smoothies dan salad. Tapi begitui disana gw cm bs bengong aja gitu ngeliat harganya. Huhu. Langsung kangen ama Yogya yang di jalan Cemara bandung deh rasanya. Masa yaa, harga seplastik sayuran organik itu 20.000-25.000! Padahal kalo di bandung harganya cuma 6500-8000 aja huhuhu.. Akhirnya ga jadi beli laah disana..

Trus kepikiran buat ngecek harga di Hypermart, kirain harganya bakal lebih murah. Ternyata sama aja dooonggg huhuhuhu.. Harga buah-buahan pun mirip-mirip lah, ada yang lebih murah ada juga yang lebih mahal. Sedih maksimal.

Trus trus tadi siang mampir ke pasar klandasan buat ke bank sekalian pengen beli buah. Asumsinya nih ya, kalau pasar tradisional itu biasanya lebih murah kan ya. Eng ing engggg, anda salah sodara-sodara! Jadi tadi kabita pengan beli mangga manalagi, di Ranch market ada sih harganya 23rb sekilo tapi gajadi beli, trusss ternyata di klandasan harganya 25rb! Ah, aku tak rela.. T.T

Langsung pengen banget bikin kebun sayuran trus jualan sayuran organik, pasti laku kali ya huhu.. Padahal kalo di rumah bandung sayuran tinggal metik di halaman, jadi bisa ngiritritritt :p

Gapapa lah ya curhat disini, maklum ini ibu-ibu yang lagi syok yang lagi ga ada kerjaan yang lagi nunggu suaminya pulang kerja.. hehehe.. \(^o^)/

Wednesday, April 23, 2014

tut tut jes jessss

Sore hari dan kereta api.
Perpaduan yang sangat asik menurutku. Aku begitu suka senja dan kereta api merupakan salah satu moda transportasi yang paling aku suka, kalau jaraknya ga terlalu jauh tentunya.

Sore ini aku ada di kereta argo parahyangan, melaju meninggalkan ke-hectic-an ibukota (dan bersiap menemui ke-hectic-an kota kembang dengan deadline yang menjulang.).

Berada sendiri ditengah keramaian orang asing. Dengan berbagai tujuan dalam perjalanan ini dengan suasana hati yang beragam. Somehow, it makes me feels relax. I don't know them and I can do what I want during this trip. Mungkin itu yang dibilang oleh suatu test psikologi yang mendeskripsikan diriku dengan introvert inside extrovert. Ah, whatever I am. I just enjoy being alone and have my me time now. :D

Sebelum kereta melaju tadi, aku melihat bapak yg duduk diagonal denganku membaca koran bisnis. Begitu banyak angka dan grafik dan istilah yang tak kukenal. Lalu entah kenapa aku ingat dengan buku yang sedang aku baca, what a dog saw. Aku ingin tahu, apa yang ada di pikiran bapak itu ketika dia membaca koran itu (which is menurut aku itu sedikit mumet dan membosankan), mungkin persis seperti ingin tahu apa yg dilihat dan dipikirkan anjing itu ketika Sean meredakan mereka.

Anyway, aku belom baca buku itu sampai abis tapi sepertinya buku itu buku yang bagus, haha. So byebye for now, sudah mulai pusing krn kereta goyang-goyang dan pgn nikmatin pemandangan dulu :D

Saturday, April 19, 2014

AWETISM WALK


Buat kalian yang terutama ada di kota Bandung, Ayo gabung di acara ini!

AWETISMWALK 
A Long March in Raising Awareness of Autism!
Minggu, 20 April 2014.

Seneng banget waktu tau ada acara ini. Mudah-mudahan dengan adanya acara ini, pengetahuan dan kepedulian masyarakat umum terhadap anak-anak autis pada khususnya dan anak-anak berkebutuhan khusus lain pada umumnya akan semakin besar. :)

Terima kasih kepada HIMA HUMAS FIKOM UNPAD untuk menyelenggarakan acara ini :)

Ingat, Autis itu bukan bahan ejekan loh! :)

Hilang (Again) in Mekkah

Nyambung dari blogpost sebelumnya tentang kebiasaan kakang yang suka ilang kalau lagi jalan-jalan, ada satu kejadian kakang ilang yang paling berkesan buat aku.

Jadi waktu itu aku dan keluargaku lagi ibadah umroh ke Mekkah. Kami ikut rombongan yang kepala rombongannya itu guru SMAnya kakang, jadi beliau sudah mengerti ttg keadaan kakang yang autis. Malam itu kami baru datang ke Mekkah dari Madinah, dan rencananya setelah sampai itu kami langsung berganti pakaian ihram untuk siap-siap melaksanakan umrah di Ka'bah.

Hotel tempat kami menginap dan area Masjidil Haram itu cukup dekat, hanya sekitar 200-250 m namun lokasinya sangat ramai karena banyak toko dan juga banyak orang yang lalu lalang. Sekitar pukul 9malam waktu setempat, rombongan kami bergerak menuju Haram. Keluarga kami berada di bagian belakang rombongan. Ngga berapa lama berjalan, di tengah pasar itu ihramnya Ade longgar dan Abah berhenti dulu untuk membetulkannya. Aku menunggu abah dan ade sambil memperhatikan arah jalannya rombongan supaya kami bisa menyusul. Ngga lama sih, paling hanya 1-2 menit dan rombongan pun belum jalan terlalu jauh karena keadaannya memang sangat ramai (sehabis shalat Isya). Terus aku ngeliat mama di rombongan itu, tapi anehnya aku ga liat kakang. Aku kira kakang dipegang oleh anggota jemaat yang lain tapi ternyata sampai rombongan yang didepan pun ga ada tanda-tanda adanya kakang. Ok. Kakang ilang lagi. Di Mekkah. Di tempat yang orangnya sebanyak ini dan pakaiannya hampir sama semua. Ok.

Ituuuu speechlessnya udah ga ada duanya. Ya bingung, ya kesel, ya heran, campur aduk deh. Pikirannya cuma satu, kita bisa ga ya nemuin kakang lagi disini?

Rombongan berhenti dulu dan jamaah laki-laki berpencar untuk mencari kakang. Akhirnya setelah hampir setengah jam, ustad rombongan memutuskan agar rombongan meneruskan ke rencana awal yaitu untuk menjalankan umroh. Beliau mengambil keputusan itu karena memang tujuan semua jamaah adalah untuk berumroh sehingga tidak mungkin mengcancel atau mendelay lama, dan aku pun sangat mengerti itu. Keluarga kami pun mengikuti rombongan tapi mama udah lemas jadi jalannya harus dituntun abah dan ade ketika tawaf. Kami pasrah.

Setelah tawaf, kami shalat sunah didepan Ka'bah dan disujudku, aku ingat aku berdoa yg intinya 'Jika kakang memang bisa kembali pada kami maka pertemukanlah lagi kami pada dia, namun jika tidak maka kami ikhlas'. Aku ga tau kenapa, tapi semenjak kakang hilang itu aku memang tidak terlalu panik karena feelingku kakang pasti akan ketemu..

Setelah sa'i, sekitar pukul 2.30, beberapa dari kami berkumpul di bukit Marwah termasuk aku dan mama. Alhamdulillah, Allah SWT benar2 mengabulkan doaku. Ada anggota jamaah kami yang baru datang dari bukit Safa dan dia bilang mereka menemukan kakang disana! Alhamdulillah! Tak berapa lama kemudian kakang sampai ke Marwah dengan rambut yang sudah pitak sana-sini karena digunting setelah sai. Alhamdulillahhhhhhhh :)

Kami penasaran akan apa yang dilakukan kakang selama kakang hilang. Dan ternyata, dia melakukan umroh, dengan langkah-langkah yang sama dengan kita, tawaf dan sai, sendirian! Bahkan aku pun ga akan tahu tempat-tempatnya dimana saja dan kemungkinan nyasar kalau aku sendirian karena itu kali pertama aku (dan kakang juga tentunya) datang ke Mekkah. Mungkin Allah SWT dan malaikatnya langsung yang menuntunnya :) Wallahu alam :)

Tapi kalau disuruh milih sih, jangan lagi deh kakang ilang disana. Cukup sekali itu dan itu juga udah pengalaman dan pelajaran berkesan, hehe.. (padahal setelah pulang dari Mekkah, kakang ilang lagi waktu city tour waktu transit di Dubai. Duuuhh bener-bener dehhhh xD )

ilang lagi ilang lagi

Saking seringnya kakang ilang, jadi rasa-rasanya udah gemes bangetttttt ama hal ini.

Hampir setiap pergi kemanaa gitu, kakang tiba-tiba ngilang. Heran banget!
Belom lagi kalau di rumah atau di rumah graha puspa, tiba-tiba salah satu mobil udah ga ada dibawa nyupir ama kakang sendirian gatau kemana. huft~~

Jadi kalau pergi sekeluarga gitu ya, aku abah mama kakang ade, mesti janjian dulu siapa harus ngejagain siapa. Biasanya sih abah ama ade ngejagain kakang trus aku ngejagain mama. Kalau si kakang suka ilang karena dia suka lari-lari entah kemana, si mama suka tiba-tiba atau ketinggalan rombongan karena dia suka belanja. Duh!!!!

Jadi yang paling susah itu kalo percayain mama buat disuruh jagain kakang. Masa pernah ya, waktu itu lagi pergi ke ambas berlima krn si ade hapenya ilang, trus karena aku abah sama ade lagi nyobain hp nya di counter hp, kami kira mama bakal jagain kakang. Eeeeh ga ada 5 menit padahal, begitu ditanya ke mama kakang kemana, dia gatau karena tadi lagi liat orang jualan apaa gitu. Astaga!

4 jam aja dooonggg itu nyari kakangnya di mall itu, sampai dicariin ama satpam di ambas itu plus intel keamanannya (baru tau juga ternyata kalau di mall itu ada intel keamanan yang pake baju bebas gitu, gapake seragam) dan ketemunya katanya lagi ada di warnet di lantai berapaa gitu di ambas Speechless bgt deh waktu itu..

Perkara kakang ilang ini emang bikin gemes dan sebel sih kadang-kadang. Tapi dipikir-pikir, kasian juga kalau mau kemana-mana dia ga bebas dan selalu harus bilang, padahal kita yang normal ini kan bisa bebas aja pergi kemana-mana sendirian. Coba deh kalo setiap kta mau kemana-mana harus bilang dan ditemenin sama orang lain, kan ga enak juga.. Belum lagi kalau misalnya kita jadi ga bisa atau ga boleh kemana-mana karena ga ada orang yang mau/bisa nemenin. Pasti sebel kan?

Pengen deh rasanya, punya uang banyak supaya bisa ngegaji orang buat jadi intel atau pengawas gitu, jadi kalau kakang mau pergi kemana-mana dia ga harus ditemenin siapa-siapa (dalam pikirannya) padahal ada kelompok intel yang nemenin dia dari jauh dan bertugas buat ngelindungi dia dan ngasih penjelasan atau nyelesaiin masalah kalo dia berbuat sesuatu ke orang-orang. Someday! Aamiin! :)

Tuesday, April 15, 2014

It is our responsibility..

Beberapa hari lalu aku sempet ngobrol sama temenku yang ternyata punya adik berkebutuhan khusus juga.

Dia bertanya 'Tapi kadang deg-degan juga ya, anak ini bisa gede atau ngga..' 'Pernah kepikiran yang sama ga ka?'

Kita berdua sama-sama anak tertua. Dia bilang karena hal ini juga jadi worrynya jadi lebih gede. Aku ngerti banget perasaan dia, karena beberapa tahun lalu aku juga berpikir hal yang sama.

Memang kita ga tahu umur kita sampai kapan, tapi kalau misalnya berbicara tentang statistik umur dunia, kemungkinan besar kita hidup lama daripada orang tua kita. Mungkin sekarang kami berdua tidak terlalu pusing untuk berpikir tentang masa depan adik-adik kami, karena masih ada orang tua kami dan adik kami masih merupakan tanggungan mereka. Tetapi suatu saat nanti, di saat orang tua kami telah tiada, kami sebagai tertua lah yang harus menjaga adik-adik kami itu.

Kata temenku lagi 'Tapi hidup kalo dipikir pikir lg udh ada yg ngatur juga kan ya.. harusnya bisa pasrah hehe..'

Couldn't agree more. Siapa sih sebenernya yang mau keluarganya ada yang menjadi anak berkebutuhan khusus? Pasti ngga ada kan? Tapi kita bisa apa lagi sekarang selain pasrah dan berjuang sebaik-baiknya untuk adik-adik kami ini juga? 

Di masa yang akan datang, aku gatau apakah kakang bisa menghidupi dirinya sendiri atau menghidupi keluarganya jika ia bisa menikah kelak. Karena itu, ga ada jalan lain selain aku harus bisa menjadi sukses baik materi maupun kedudukan agar aku bisa mensupport dia dan menaungi dia, apapun yang dia butuhkan. Adikku yang paling kecil juga laki-laki dan aku tak mau membebani dia sebelum ia mencukupi hidupnya karena suatu saat pun ia harus menghidupi keluarganya.

Aku ngga menganggap itu sebagai suatu beban, aku sangat senang kalau aku memang bisa membantu kakang. Karena, siapa lagi yang dia miliki selain kami, keluarganya? :)

 

Friday, April 11, 2014

'What if' and 'I wish'

Aku ga akan bohong kalau aku pernah juga berpikir, 'What if..'

What if he doesn't an autistic kid?
What if he is a normal kid like any other kid?
Will our family life would be different?

Well.. It must be different. But for better or for worse, I don't know. Because it's never happened anyway.

Di lain waktu pun, pernah juga aku berpikir, 'I wish..'

I wish as time goes by, his autism get better.
I wish someday, we can have a conversation like any other siblings do.
I wish if we take a family vacation together again, we would not worry of losing you in the middle of crowd again because we trust you enough to take care of your own body and actions.

I know, we still struggle and i just wish this 'I wish' could became a reality, someday.
I hope that someday is not that far far away, Aamin.

We are the siblings

Punya saudara dengan Autisme itu memang ga bisa ngga dibilang berat. It is really tough sometimes. Maybe many times.

Well, i don't know what other siblings think, but it just my thoughts.

Aku rasa sebagai anak pertama aku cukup beruntung karena merasakan 6 tahun full of care (ngga full juga sih, karena perhatian ortu kebagi ama kerjaan masing-masing. at least waktu 6 tahun itu belum kebagi juga dengan perhatian ke adik-adikku.). But it is not like that for my little brother, si ade.

I just realize di beberapa tahun belakangan ini, ketika akhirnya (mungkin) pikiranku ga kekanak-kanakan lagi. Ketika si ade sering banget bikin ulah di sekolahnya dan pihak keluarga sering dipanggil ke sekolahnya.

Dulu waktu mulai kuliah, sekitar 9 tahun lalu, aku seneng banget ketika akhirnya bisa keluar dari rumah. Tapi yang aku ga sadar, mungkin si ade butuh aku saat-saat itu. Mungkin sih, tapi ya gatau juga dia butuh apa ngga, haha..

Emang ga ada orang tua yang sempurna sih, dan ga ada juga orang tua yang mau dengan sengaja nyakitin hati anaknya. Ya ga sih? tapi dari yang aku liat, kayanya si ade udah muak banget karena dia sering banget dibandingkan dengan kakang atau aku. Aku yakin sih perbandingan itu buat memacu ade supaya bisa lebih baik, tapi siapa sih yang suka dibandingkan dengan orang lain? Kayanya aku sering banget dengar 'Tuh kayak kakang dong de..' kalau kakang lagi doing something good atau kalau ade lagi bikin ulah. Ya mungkin ulahnya itu juga sebagai bentuk rebellion buat orangtua kami. Namanya juga anak-anak yang mereka belum tau harus melakukan apa untuk melampiaskan kekesalan yang ada di hati.

So please please please, buat orang tua lainnya atau kakak-kakak lainnya, aku mohon banget untuk lebih memperhatikan anak/adik kalian selain yang menderita autis. Aku paham banget kalau anak autis membutuhkan special care or special needed, tapi itu bukan berarti kalian jadi menomor satukan autistic kid dan jadi berat sebelah dengan anak-anak lainnya. We also need your care and support, though. Dan untuk kakak-kakak lainnya, kalian harus bisa saling menguatkan dan support satu sama lain, karena pada akhirnya hanya kalian yang dipunyai oleh autistic kid itu.


I love you both, kakang dan ade, very very very very muuuuchhhhhhh!!!!!! :* :* :* :*

Kakang bukan Autis!

Sekarang kakang sudah kuliah tingkat 1. Kuliahnya ada 2, yang satu ambil di PNJ (Poltek UI) dan yang satu kuliah di suatu institusi Bogor. Jadwalnya pagi hari sampai siang di PNJ, sore sampai malam di Bogor.

Kenapa ambil dua kuliah?
Awalnya sih kakang memang hanya mendaftar di PNJ saja. Waktu itu aku juga nganterin pas pertama kali masa ospek, ya karena memang kakang masuk dalam kelas anak berkebutuhan khusus makanya orang tua atau pendamping boleh mengantarkan sampai ke dalam kampus. Sepertinya itu juga pertama kalinya aku berkumpul sama orang tua-orang tua anak berkebutuhan lainnya (tidak hanya autisme, tapi juga ada tuna-tuna lainnya dan epilepsi) dan ternyata hubungan orang tua tersebut cukup solid walaupun kami baru bertemu pada saat itu. Karena kami tahu (dan terbiasa) dengan keadaan mereka, jadi kami masing2 jadi saling mengerti dan membantu satu sama lain akan kebutuhan anak-anak satu sama lain.

Tetapi setelah beberapa bulan kuliah disana, kakang tidak betah. Ya, mungkin karena kakang terbiasa bersekolah dengan anak-anak yang normal dan tidak dibedakan kelasnya dengan anak-anak normal tersebut, namun di PNJ ini anak-anak berkebutuhan khusus tersebut dipisahkan mata kuliah dan kelasnya dengan anak-anak normal.  Sedangkan di Bogor, persis seperti di smp dan smanya, kakang kuliah bareng dengan anak lainnya namun ditemani oleh guru pendamping.

Pernah aku tanya ke kakang, 'Kang, ga capek kuliah malem-malem?'
Dia jawab dengan tegas, 'Tidak, kakang mau kuliah di bogor!'

Di lain waktu pernah juga kakang ngambek dan bilang 'Kakang ngga mau kuliah di PNJ. Kakang bukan Autis!'

So i guess deep down in his heart, dia ngga mau dibedakan dengan anak-anak normal lainnya. Dia tahu dia autis, tapi ga mau diperlakukan sebagai anak autis. Dia merasa dia mampu kok untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya, dan saya yakin dia memang mampu.
Mungkin itu juga yang dirasakan anak-anak autis lainnya, ya :)

Thursday, April 10, 2014

Feel what they feel

 Couple days ago, i found a really amazing video.

She is also autistic kids, and when i saw the video, her behavior just like kakang in some ways.

Di video itu ditunjukkan bahwa anak perempuan tersebut, Carly, dia tidak bisa berkomunikasi dengan orang tuanya sampai pada akhirnya, orang tuanya menemukan cara untuk berkomunikasi dengannya dengan cara mengetik. Yup, type the word and have a chat with her!

But what makes me feel so amazed at her is that she can type what she's felt inside, and maybe most of autistic kids feel the same way.

'You don't know what it feels like to be me, when you can't sit still because your legs feel like they are on fire, or it feels like a hundred ants are crawling up your arms'

'It's hard to be autistic because no one understand me. What do i want? I want to be like every other kid. But i can't. Because I am Carly.'

Well.. dari video itu akhirnya aku tau kenapa kakang suka gemes/ngamuk kalau aku nyalain radio di mobil dan memutarkan lagu-lagu tertentu. Finally i understand and i don't want to force him to hear the radio anymore.

Well.. yeah, finally. After 20 years of his life.

Please watch the video and please understand autistic kids better :)

http://www.upworthy.com/so-if-her-parents-had-given-up-they-never-would-have-seen-this?g=2&c=ufb2

Alergi-alergi itu

I don't know about it scientifically, tapi yang jelas sepertinya anak-anak autis mempunyai alergi-alergi tersendiri yang bila memakan/meminum itu akan menjadikannya hyperactive.

Masing-masing anak itu berbeda pula alerginya. Alergi yang dimaksud disini itu berbeda dengan alergi yang umum dialami orang seperti misal alergi seafood yang kalau orang memakannya bisa gatal-gatal, atau alergi kacang yang bisa menyebabkan sesak napas. Efek dari alergi tsb yang paling terasa adalah sang anak selain menjadi hyperaktive, anak tsb jadi kehilangan konsentrasi dan lebih jauh akan menjadikan autismenya semakin parah.

Dulu itu kakang ditangani oleh dr. Melly Budiman, tentunya beliau ini sangat terkenal di Indonesia sebagai ahli untuk penanganan autisme. Dulu sang dokter menyarankan untuk mengambil tes alergi tsb, yang sayangnya waktu jaman dulu itu (waktu kakang umur 2-3 tahun) tes tersebut tidak ada di Indonesia sehingga sample tes kakang harus dibawa ke Amerika. Aku ngga tahu angka pastinya sih, tapi seingatku mama pernah bilang (atau aku yang curi dengar ya dulu, lupa hehe) harganya itu melebihi 5 juta rupiah. Harga yang sangat wow sekali untuk waktu itu, di saat harga nasi uduk di kantin cuma 150 rupiah saja dan saat anak mas masih banyak beredar dan jadi favorit kami di sd *salah fokus* :p

Dari hasil tes tsb, kakang ternyata alerginya banyak sekali. Susu sapi dan turunannya, gluten dan turunannya, terigu, coklat, dsb dsb dsb. Banyak deh pokonya listnya. Intinya, semua yang dia suka itu dilarang semua. Kasian padahal makanan itu kan enak-enak :(

By the way, rasa kasihan ini yang seharusnya ga ada. Seharusnya, kasihan itu justru harus muncul karena kalau kita memberikan yang dilarang itu, efek autisnya akan semakin muncul dan parah. Sayangnya keluargaku ngga disiplin, termasuk aku. Mama masih suka menyetok susu, terigu, keju, mi dsb di rumah, karena kebiasaan sih. Padahal seharusnya kalau kakang ga boleh makan ini itu, kita sekeluarga harus bisa mensupport dengan ngga makan makanan itu juga. Yang ada malah sebaliknya, karena kakang kepingin makanya kadang-kadang suka kita kasih (walaupun porsi dan waktunya lebih jarang) karena ga tega, atau kakang malah suka ngambil sendiri karena memang ada barangnya di lemari.

Jangan dicontoh ya, keluarga kami ini. Aku aja nyesel :(
Harus disiplin dengan makanan itu, dan memang harus disupport oleh keluarga. Sedih juga kan kalau misalnya kamu ga boleh makan coklat, tapi satu keluargamu makan coklat didepanmu gitu. Huhu :((

Kelas Inklusif

Sering ada yang nanya: 'Ade kamu sekolah ngga?' atau 'Sekolahnya gimana?'
Aku jawab, 'Sekolah kok, di sekolah negeri biasa'
Dan hampir selalu ada pertanyaan tambahan: 'Ooooh, bisa, ya?' atau malah 'Kok bisa?'
Aku jawab lagi, 'Iya, bisa kok. Kan ada program inklusif'

Mungkin program ini sudah akrab di telinga para anggota keluarga autisme lainnya, tapi izinkan aku share tentang program ini dan pengalaman kakang bersekolah.

Sewaktu kakang TK, mungkin tidak ada masalah karena saat itu tujuan dari tk kebanyakan adalah untuk bermain dan bersosialisasi, tidak seperti tk-tk zaman sekarang yang bisa calistung dsb. Tetapi ketika mau masuk SD, mulai muncul permasalahan itu. Waktu itu mama-abah memasukkan kakang ke sekolah swasta 'Al-Falah' di daerah cipayung, karena harapannya guru-guru disana lebih care dan boleh membawa/mendapatkan guru pendamping untuk kakang. Namun masalahnya adalah, di sd tersebut yang menjadi tolak ukur kenaikan tingkat/kelas adalah dari segi mentalitas. Ya tentu aja dong kakang ga bisa disamakan dengan anak normal lainnya kalau dari segi mentalitas. Dan akhirnya mama-abah memutuskan untuk memindahkan sekolah kakang di akhir tahun ajaran pertama tsb.

Setelah itu, mama-abah memasukkan kakang ke sekolah sd swasta di dekat rumah. Lupa sih, nama sd nya apa hehe.. tapi yang jelas, menurutku sih itu sekolah yang biasa aja dan cenderung menengah ke bawah (dari segi akademisi dan prestasi loh ya), bukan sekolah unggulan yang punya nama dan prestasi segudang. Tapi aku ya mendukung mama dan abah untuk memasukkan kakang kesitu karena satu alasan dan pemikiran, kita ga perlu kakang sekolah di sekolah unggulan yang pasti guru-gurunya akan sibuk mengejar prestasi murid-murid pintar dan akan menganggap kakang sebelah mata, tapi kita ingin sekolah yang mengajak kakang bersosialisasi untuk menjadi salah satu bagian dari sekolah itu. Kami sebagai keluarga tidak muluk-muluk kok kakang harus juara atau lainnya, yang penting dia bisa merasakan bagaimana bersekolah itu tanpa merasa dibedakan baik oleh guru maupun teman-temannya.

Alhamdulillah, rupanya tepat untuk memasukkan kakang kesana. Kakang dapat bergaul dengan teman-temannya, bahkan teman-temannya sering datang ke rumah untuk main. Hubungan dengan guru pun sangat baik, karena sekolah tersebut termasuk sekolah kecil sehingga pihak keluarga dan pihak sekolah dapat mengenal satu sama lain dengan baik dan berkoordinasi untuk menjadikan kakang lebih baik, hehe..

6 tahun sekolah SD, kami pun bingung lagi mau memasukkan kakang ke smp mana. Beruntung, Bu Yusi mempunyai info bahwa mendikbud mempunyai program baru yang bernama program inklusif, dimana beberapa sekolah-sekolah negeri dapat menerima beberapa anak berkebutuhan khusus dalam satu kelas untuk mengikuti pembelajaran secara normal bersama anak-anak normal lainnya. Alhamdulillah, dengan adanya program itu, kakang bisa sekolah dengan baik di SMP Negeri 223 dan SMA Negeri 54 Jakarta.  Teman-teman satu sekolah pun dapat menerima dengan baik dan tidak ada ejekan berarti untuk kakang karena mereka diberi pengarahan ttg adanya program ini sehingga mereka dapat menerima kakang dengan baik. Alhamdulillah :)

Don't be shy :)

Well, bagaimanapun, aku mesti bersyukur karena mama-abah serta keluarga besar kami tetap mengakui dan menerima kakang dengan baik, walaupun kakang divonis autis. Ngga bisa ngebayangin deh, gimana jadinya kalau keluarga kami ga bisa nerima ataupun malu dengan kakang. Ya sebenernya sih kita ga tau pasti gimana yg ada dalam pikiran masing-masing, tapi yang jelas aku sangat berterima kasih kepada keluarga besarku telah memberikan support yang sangat besar untuk kami. It really worth a lot, we cannot make it without you :)

Kenapa tiba-tiba aku ngomong kayak gitu? Karena setelah blogpost sebelumnya yang bercerita tentang tempat terapi kakang itu, aku jadi ingat dengan suatu kejadian yang menurutku itu ngga berperi kemanusiaan sama sekali. Waktu itu aku lagi nunggu di luar gedung terapi, main-main sama suster dan supir di mobil. Ngga jauh dari parkiran mobil kami, ada anak yang sedang menangis kencang, ngga tahu menangisnya kenapa, tapi anak itu adalah salah satu anak yang diterapi di tempat yang sama. Kemudian salah satu orang yang menjaganya, sepertinya susternya (asumsiku sih, karena kupikir kalau orang-tuanya ga mungkin akan setega itu) menarik tangan anak itu dan memasukan anak itu ke bagasi mobil. Ya, bagasi mobil. Yang sempit gelap dan ga ada ventilasi itu. Luar biasa.. Aku sampai speechless.. (walaupun saat masih kecil itu aku belum kenal sama yang namanya istilah speechless sih..)

Intinya sih.. sebisa mungkin, kita sebagai keluarga dari anak-anak autis itu jangan malu dengan keberadaan mereka. Jangan karena mereka anak autis, kita tidak mau mengakui mereka dan menyembunyikannya dari komunitas masyarakat. Jangan salah, ada loh kasus-kasus begitu.. Memang berat sih, apalagi dengan kelakuan mereka yang unpredictable dan terkadang memang tidak seperti anak-anak normal lainnya. Aku juga ga munafik sih, kadang-kadang juga aku ngerasa malu (dan kesal) dengan tatapan orang-orang yang memandang aneh dan juga bisik-bisik orang ketika kakang lagi kambuh autisnya dan tiba-tiba lari-larian di tempat umum seperti di supermarket atau dimana saja. Tapi ya trus aku pikir, manusiawi kali ya kalau orang yang tidak biasa berhubungan dengan anak autis atau berkebutuhan khusus lainnya lalu tiba-tiba melihat kejadian seperti itu. Haha..

But still, i can say i proudly and loudly:
Yes, I have brother, he is autism and I love him :)

Monday, April 7, 2014

Therapy, therapy and more therapy

Siang itu hujan turun deras, kebetulan aku lagi ngga sekolah (lupa kelas berapa SD) dan aku pergi sama abah mama dan suster ani nganterin kakang ke tempat terapi. Itu pertama kalinya kakang pergi kesana setelah mama dan abah dapat info tentang pentingnya terapi dan dimana saja tempat terapi yang ada di jakarta. Jangan bayangkan tempat terapi yang sangat beragam dan ada dimana-mana seperti sekarang ini. Tempat itu dulu di daerah jakarta pusat, lupa dimana tepatnya.

Pertama kali kesitu, pikiran anak kecil aku waktu itu cuma: 'Waah, banyak ya mainannya' yang sebenarnya mainan itu adalah material terapi yang kebanyakan untuk melatih konsentrasi, karena anak autisme itu kebanyakan susah konsentrasi.

Ada beberapa tempat terapi yang kakang ikuti mulai dari umurnya sekitar 2 atau 3 tahun itu, yang aku ingat hanya beberapa yaitu yang di bogor dengan Bu Yusran dan tempat terapi di Bona Indah. Kenapa ingat kesana? Karena di dua tempat itu yang aku sering ikut, Bogor itu ingat karena jauh banget dari rumah dan di Bona Indah itu ingat karena dulu sering main ke rumah syutingnya 'Si Doel Anak Sekolahan' yang letaknya ga jauh dari situ sambil nunggu kakang di terapi yang bisa menghabiskan 2-3 jam :D

Sampai pada kakang SD, akhirnya mama memutuskan buat invest bareng dengan terapisnya kakang yang udah megang dia lama (dari rumah terapinya Bu Yusran) buat bikin rumah terapi di dekat rumahku di Kranggan. Tujuannya selain untuk memudahkan kakang supaya ga jauh bolak-balik sana-sini buat terapi, juga buat ngebantu orang-orang dengan disabilitas yang berbeda yang rumahnya ga jauh dari rumah kami.

Sekarang sih kakang udah ga terapi lagi, tapi Alhamdulillah tempat terapi yang dibuat mama dan Bu Yusi dulu semakin berkembang dan bisa membantu banyak orang, hehe :)

Anyway, the point dari blogpost ini adalah untuk mengingatkan kepada family member dengan autisme yang lain kalau terapi itu sangat penting, harus kontinu dan sebisa mungkin dilakukan sedini mungkin ketika autisme itu sudah terdeteksi pada adik/anak kita. Keep fighting :) 

Ketika dunia menyuarakan 'Autisme'

Sejujurnya, ada suatu hal yang menginspirasi kenapa aku mulai menulis tentang autis ini.
Beberapa bulan yang lalu, majalah National Geographic Indonesia menerbitkan suatu artikel bertajuk 'Dunia sunyi para pencari jati diri'. It was a very great article. It describe almost exactly about how we feel if we have a family with autism, about how we feel when other people see our family members with a strange look. And you know, since it is very popular magazines, i really hope that other people can read it and know about it, and even more, maybe they want to try to understand what autism is. 

Perbedaan tentang pandangan orang terhadap autisne antara beberapa tahun yang lalu dengan sekarang itu sebetulnya kerasa sekali. Kalau dulu itu mungkin orang sama sekali belum mengenal atau mendengar tentang autisme, tapi sekarang kata-kata autis itu sudah jadi bahan omongan sehari-hari. But sadly, not in a good way. Coba deh, mungkin kalian yang baca blog ini juga pernah kan mendengar (atau mengucapkan) 'Dasar autis lo!' atau 'Lagi autis nih dia' ketika seseorang sedang asik sendiri mengerjakan sesuatu dan tidak menghiraukan keadaan sekelilingnya.

Campur aduk sih rasanya, antara senang karena akhirnya orang-orang tahu tentang autis, namun sedih juga kalau kata-kata autis itu jadi bahan ejekan atau ketawaan. Well, maybe they just don't know how hard it is to be an autistic people. Maklumin aja.


But anyway, well done, NatGeo ID :)

http://nationalgeographic.co.id/feature/2013/11/dunia-sunyi-para-pencari-jati-diri

Friday, April 4, 2014

Autis, apa sih itu?

Kalau ditanya 'Autis itu sebenernya apa sih?', i don't even know the exact means, or how to explain it.

Untungnya Wikipedia tahu tentang hal itu, haha.. Jadi menurutnya:
Autisme adalah kelainan perkembangan sistem saraf pada seseorang yang dialami sejak lahir ataupun saat masa balita. Karakteristik yang menonjol pada seseorang yang mengidap kelainan ini adalah kesulitan membina hubungan sosial, berkomunikasi secara normal maupun memahami emosi serta perasaan orang lain. Autisme merupakan salah satu gangguan perkembangan yang merupakan bagian dari Kelainan Spektrum Autisme atau Autism Spectrum Disorders (ASD) dan juga merupakan salah satu dari lima jenis gangguan dibawah payung Gangguan Perkembangan Pervasif atau Pervasive Development Disorder (PDD). Autisme bukanlah penyakit kejiwaan karena ia merupakan suatu gangguan yang terjadi pada otak sehingga menyebabkan otak tersebut tidak dapat berfungsi selayaknya otak normal dan hal ini termanifestasi pada perilaku penyandang autisme. 
(copas dari halaman wikipedia ttg autisme: http://id.wikipedia.org/wiki/Autisme)

Dulu, waktu aku dan kakang masih kecil (dan sampai sekarang), (masih) banyak orang yang melihat perilaku kakang dengan tatapan yang aneh. Mereka pikir dia gila. Bukan, kakang itu autis. Dan autis itu bukan penyakit jiwa, teriakku dalam hati. 


Berbeda, tapi tetap sama. 
Di satu sisi, kami sebagai keluarga dari autisme menganggap bahwa mereka, anak-anak autis, adalah sama seperti kita. Anak-anak autis juga sama seperti kita, punya hati, punya akal, dan bisa merasakan sesuatu seperti apa yang kita rasakan. Namun di sisi lain, kami lebih dari tahu bahwa kami tidak bisa bilang kalau mereka sama seperti anak-anak lainnya. Kami seringkali (selalu) berusaha untuk membuat anak autis menjadi anak yang normal. Normal, dengan artian bahwa mereka dapat hidup dengan mandiri, dengan cara-cara seperti orang-orang kebanyakan dan tanpa bantuan atau perlakuan khusus apapun. Normal, dalam cakupan perilaku, cara berkomunikasi dan tata cara berpikir. Kami tak meminta lebih. Hanya itu harapan kami (aku).

He is as he is

He is a boy. 20 years old this year.
He is the second child in my family, while i am the first one and we have another youngest brother in family.
6 years differences from me and 2 years from the youngest.

We call him kakang. He call me teteh and we call our youngest ade. Yes, we are sundanese people :D

As long as i remember, I was in my first grade in my elementary school when he was born.
I was happy and also amazed since I was the only child until he was born, and as other first child when he/she expecting his/her sibling, we kind of don't know what to do. We are just a little child back then, huh? :D

And also back then, we didn't really know what Autism is. In fact, that was our first time hearing about that kind of condition. Autism is not as popular as it is now. So few information about what kind of disease it is, about how he can be born with it, about is it curable or not and how to cure it. But until now, I think those questions still don't have the answers.

Here is the story of my beloved brother :)

Well yeah, I have an autistic brother. 
And I am not ashamed with that.

Bulan April, bulan untuk memperingati autis yang bertepatan dengan World Autism Awareness Day (WAAD) yang jatuh pada tanggal 2 April setiap tahunnya.

Dan di bulan ini, aku (akhirnya) memutuskan untuk bercerita tentang kehidupan keluarga kami. Keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan autisme.

This is a story about how we feel. About how I feel.

And you should know that this is not easy to write all of this.

Cuma satu tujuan kenapa tulisan ini dibuat: untuk berbagi. Terutama untuk teman-teman lainnya dengan keluarga autis lainnya. You are not alone :)



So here is the story..

HAPPY WAAD!

2 days too late, but I still want to say:

HAPPY WORLD AUTISM AWARENESS DAY! :)

so many hopes and wishes for all autistic person and the big family,
i know that we can survive and we are strong.
don't be afraid and don't give up because you are not alone :)

with love :*

Friday, March 28, 2014

Thank you, Guys! :)

So yesterday was my birthday :)

And didn't like any of my previous birthday, yesterday i was so calm and not as enthusiastic as a birthday girl should be. Maybe they are right that the older you get, more moderate you are, haha :D

I didn't crave for a congratulations from many people, but i was so moved by these pictures as well as the captions that my besties sent me:



I even got my birthday dinner with my closest friends here in Bandung. It was simple, absurd and fun as usual :D

Indeed, friends are really important. And i am really grateful to have you guys here to accompany me in life :)

Thank you for being my friends, i love you all :* :* :*



Special for Icha, Likus, Anis, Ndie, Mia, Ray, Aul and Kang Bils :D


Wednesday, March 26, 2014

Happy World Down Syndrome Day! :)

Down Syndrome, atau yang biasa disingkat DS, bukan sesuatu yang asing bagi aku.
Dulu waktu masih sd/smp dan sering nganterin adeku terapi (yup, he is an autis) banyak ketemu dengan anak-anak yang mengalami down syndrome dan berbagai tipe disabilitas yang lain.

Dan aku baru tau kalau ada juga ternyata World Down Syndrome Day (WDDS) selain dari World Autism Awareness Day (WAAD). Kalau WDDS itu jatuhnya tanggal 21 Maret kemarin, WAAD jatuh setiap tanggal 2 April.

Pas kemarin lagi iseng ngenet, aku dapet beberapa link video tentang anak-anak Down Syndrome.
And you know, they are so beautiful and you couldn't help it but cry. :)

So please watch the video, and see from our perspective as the people and the family member:


http://www.upworthy.com/a-pregnant-woman-learns-her-baby-has-down-syndrome-people-who-have-it-answer-her-one-big-question-2?g=3&c=ufb1
 

http://9gag.tv/p/5XWYn/happy-world-down-syndrome-day-dance-pharrell-williams

They are not different than us, at all.
Please love and give your support for them. :)

Sedikit telat sih, tapi gpp ya :)

Happy World Down Syndrome Day! :)

Thursday, February 6, 2014

hai, novelty!

a long awaited idea of novelty is finally come!
Alhamdulillaaaahhhhh :) :) :)
kayanya bebannya langsung berkurang 80% padahal proposal aja belum ditulis dan masih ada 7x sidang yang menunggu..haha..
bener kata tetua-tetua S3 itu, ide novelty itu kadang-kadang muncul dari diskusi santai yang ga direncanakan. It is definitely a God's way :)

Love you to the universe, dear Allah SWT.
Bismillahhirrahmannirrahim, I am ready again to do it :)